Jika itu untuk kepentingan partai, maka akan terlihat bahwa rekayasa informasi itu akan bersifat defensif atau menyerang lawan politiknya dan akan menjadi informasi hiperbola bagi kawan politik.
Kedua, sebagian orang mungkin tidak memiliki kepentingan politik, tetapi memiliki kepentingan pribadi, yaitu meraih konten yang viral.Â
Kelompok ini akan memanfaatkan situasi sulit sebagai peluang untuk keuntungan pribadi dengan menghasilkan konten-konten viral.
Jika konten viral tersebut bersifat positif dan bermanfaat untuk kehidupan bersama, tentu saja hal itu baik. Namun, sayangnya, hoaks tetap menjadi bumbu yang laris sebagai pemanis yang membius pikiran publik.
Oleh karena itu, publik perlu diingatkan bahwa informasi yang berkualitas akan menjadi elemen konstruktif bagi demokrasi bangsa kita.Â
Demokrasi bangsa ini akan semakin kokoh jika anak bangsa ini dapat memproduksi konten yang inspiratif, kritis, dan berkualitas.
2. Informasi yang berkualitas akan mendukung edukasi publik.
Edukasi digital saat ini sangat cepat memperlihatkan pengaruhnya. Ini berarti bahwa sarana digital dapat menjadi andalan dalam proses edukasi.
Sebagian orang memiliki dahaga yang tidak pernah terpuaskan untuk memperoleh informasi baru. Pada saat yang sama, sulit membedakan informasi baru dan aktual dari informasi lama yang direpresentasikan dengan cara baru.
Oleh karena itu, setidaknya informasi berkualitas mengandung hal-hal yang inspiratif, baik itu mengingatkan pada hal baik atau membuka cara pandang untuk kehidupan bersama yang lebih baik.
Dalam konteks politik, umumnya orang mengatakan "jangan hanya bisa mengkritik, tetapi berikanlah juga solusinya." Solusi-solusi yang menjadikan pesta demokrasi bangsa kita lebih kondusif tentu sangat dibutuhkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!