Artinya bahwa buku yang layak harus minimal sudah dikaji oleh sebagian orang yang cukup kompeten dalam keilmuannya.Â
Misalnya dalam momen bedah buku harus disertakan dengan bukti kehadiran dari kalangan akademisi.
4. Perlunya tim khusus lintas agama.
Dari keempat strategis itu tentu saja dibutuhkan satu tim khusus yang berdiskusi secara serius untuk menyeleksi dan memastikan kualitas sebuah buku.
Buku yang berkualitas tentu saja bebas dari gagasan-gagasan yang menentang Pancasila dan UUD 1945, bebas dari provokasi intoleransi di negeri ini.
Mungkinkah 4 strategi itu diterapkan?
Tulisan ini lebih merupakan tawaran alternatif dan masukan gagasan untuk dikaji lagi sejauh berguna dalam konteks krisis ISBN.Â
Hal yang sangat penting tentu saja beberapa catatan berikut ini:
Pertama, kita berharap bahwa krisis ISBN tidak akan menjadikan anak bangsa ini kehilangan minatnya dalam menulis.
Kedua, pengetatan proses permohonan ISBN tidak akan menjadikan para penulis tanah air ini lesu dan tidak berdaya.
Ketiga, regulasi baru diharapkan tidak menjadi jeratan yang mengerdilkan gairah literasi anak bangsa.