Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Schlemmen Gegen Spende, Solidaritas Tanpa Sekat

29 November 2023   13:02 Diperbarui: 29 November 2023   14:09 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Schlemmen gegen Spende | Dokumen pribadi Grup Aksi Berbagi untuk Flores.

Sangat jelas bahwa mereka adalah sekelompok orang berjiwa sosial yang lebih banyak berbuat baik daripada bicara.

Aksi konkret mereka terkadang membuat saya seperti orang bisu yang hanya bisa mengagumi dan terharu. Reaksi spontan dalam menyiapkan segala sesuatu sungguh mendatangkan haru.

Saya pernah bertanya pada diri sendiri, siapakah saya bagi mereka? 

Sewaktu di Jerman, saya jarang bertemu dengan mereka, tapi tidak terduga bahwa kasih dan kebaikan itulah yang menggerakkan dan mempertemukan semua orang di belahan dunia yang berbeda.

Saya sungguh terkesan dengan cara mereka. Dari momen aksi itu, saya belajar beberapa hal ini:

Pertama, kasih dan kebaikan selalu menggerakkan banyak orang lain untuk juga berbuat baik.

Kedua, kelimpahan bagi mereka yang bekerja dengan cinta dan ketulusan selalu menjadi janji berkat yang selalu terpenuhi pada saatnya.

Ketiga, manusia di dunia modern bekerja lebih rasional, dan rasionalitas mereka melampaui sekat perbedaan yang ada.

Keempat, kemanusiaan rupanya menjadi semakin penting daripada identitas keagamaan tertentu yang dimiliki seseorang.

Kelima, orang yang bisa memberi sebenarnya bukan hanya orang yang kita kenal, tetapi siapa saja dan di mana saja yang memiliki hati peduli.

Schlemmen gegen Spende telah menjadi kenangan yang tidak terlupakan dan telah melahirkan refleksi tentang kesatuan hati kita di belahan dunia yang berbeda.

Saya ingin cerita ini menjadi cerita inspirasi untuk semua orang yang saya layani di Flores. Foto kenangan mereka akan menjadi lembaran cerita cinta yang tidak akan pudar.

Mereka telah memberikan dengan butiran kasih yang murni. Mereka bekerja dengan gembira dilandasi rasa syukur yang berlimpah. 

Tak hanya itu, kenangan cerita yang sungguh membekas, saat-saat dilanda cemas sebelum mulai mengadakan Bazar, mereka berdiri bergandengan tangan hening berdoa sebagai orang yang mengenal Tuhan.

Mereka berdoa menurut kepercayaan masing-masing dengan bahasa hening yang membahana suara kasih dalam kalbu mereka. 

Gambar itu benar-benar mendatangkan haru seakan doaku terkabul bahwa cinta dan kepedulian Tuhan datang pada saat yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun