Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bursa ASN: Dilema Antara Mobilitas, Kualitas dan Kontinuitas

17 November 2023   11:39 Diperbarui: 30 November 2023   15:08 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendala-kendala praktis akan benar-benar dialami pada masa-masa awal, dan tentu saja mereka dihantui sejumlah ketakutan. Bagaimana harus ke kota dengan menggunakan jasa Grab.

Bagaimana mereka harus berbelanja di mal sementara mereka sendiri belum punya kartu kredit dan jenis-jenis kartu untuk keperluan belanja online.

Bagaimana mereka harus mencari dan menyewa rumah dan apartemen. Rasanya terlalu bagi ASN yang dari daerah untuk ke kota besar seperti di Jakarta.

Belum lagi tingkat kepercayaan diri mereka mungkin akan sedikit terganggu karena dari segi pengalaman dan penguasaan teknologi barangkali tidak sebanding dan lain sebagainya.

Tapi yang paling penting tentu saja mereka akan ragu-ragu menerapkan pengalaman dan program yang pernah mereka lakukan di tingkat daerah karena merasa bahwa di kota pasti sudah berbeda.

Dari sisi itu sebenarnya apa yang pernah dilakukan dengan baik di tingkat daerah bisa saja terputus dan tertinggal di daerah saja dan tidak bisa dibawa serta ke pusat.

Belum lagi atmosfer kerja bersama dengan teman-teman baru yang karakternya berbeda-beda. Tentu saja hal itu sangat tidak mudah.

Saya jadi ingat ulasan filosofis tentang Jacques Derrida tentang responsibility to the other. Derrida dikritik bahwa ia melupakan gagasan tentang tanggung jawab bahwa pada prinsipnya seseorang harus berperilaku sesuai dengan prinsip umum yang dapat divalidasi dan dibenarkan secara rasional di ranah publik.

Mobilitas tinggi tentu saja akan berdampak pada konsentrasi dan fokus ASN untuk bekerja sebagai ASN. Satu hal yang pasti, hal baik yang pernah dimulai di tempat lain akan terputus dan berakhir.

Apalagi dalam konteks guru dengan model kurikulum merdeka saat ini. Pendekatan dan model pembelajaran yang menjadi temuan menarik dari seorang guru belum tentu akan diteruskan oleh guru lain setelah kepergiannya.

Jadi, pada prinsipnya, bursa ASN akan menjadi topik kajian menarik, apalagi kalau kita melihat dan menganalisis persoalan-persoalan konkret yang akan dihadapi jika gagasan itu akan menjadi suatu kenyataan.

Bursa ASN akan berhadapan dengan dilema antara mobilitas, persoalan kualitas hidup, dan kontinuitas. Di atas semua dilema yang ada dan yang akan ada, seorang ASN perlu tetap memiliki tanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun