Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nomor dan Janji Istana

16 November 2023   04:45 Diperbarui: 16 November 2023   05:34 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nomor dan Janji Istana/Dokumen pribadi okeh Ino Sigaze. 

Bayangan di balik nomor urut memang menghibur. 

Masing-masing punya kalkulasi, tak pernah yang lain jadi yang terlayak duduki istana itu. 

Aku dan kami adalah yang pantas dan pemenangnya. 

Deretan alasan kepantasan juga sungguh menghibur. 

Tal ada yang maju tanpa klaim terbaik di masa kini. 

Masing-masing bisa menari memegang nomor undian itu. 

Mereka berusaha menciptakan gaya dan cara-cara promosi baru. 

Promosi ala millennial dan kekinian selalu jadi tontonan di Facebook. 

Mereka saling mengkritik, tak ada perubahan, karena yang ada cuma kontinue. 

Mereka mengacung bendera-bendera asing sebagai ungkapan hati peduli yang tidak kaku dan membisu. 

Mereka mudah menyatu dengan yang kecil dan selalu dilupakan. 

Mereka tinggalkan janji-janji yang hanya membuat decak kagum. 

Ada yang coba meramal dengan memakai jasa dukun-dukun. 

Ada pula yang suka sujud mohon uluran berkat via tangan dari orang-orang yang dikagumi umum. 

Mereka tak kehabisan akal untuk promosi masa depan bangsa. 

Ada yang memang terasa datang dari hati sehingga mereka meninggalkan pesan yang bisa masuk ke dalam hati. 

Tapi ada pula yang terasa hambar karena berulang janji-janji palsu. 

Tak malu, demi Istana itu. Istana kejayaan. Istana sejarah tentang bangsa dan orang-orang itu. 

Istana kekuasaan yang mengendalikan kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini. 

Istana cinta yang memperpanjang toleransi dan hidup bersama di sini, sekarang ini dan nanti. 

Istana yang dimimpikan tergantung pada keputusan rakyat. Mereka bukan lagi kaum jelata. 

Mereka bukan orang pinggiran, karena mereka adalah penentu kemenangan Anda. 

Apakah Anda layak jadi penghuni istana atau tidak tergantung mereka yang sering disebut rakyat. 

Pilihan bijak rakyat itu seperti suara Tuhan yang bijaksana dan tidak dapat salah. 

Kita menunggu nomor-nomor pemenang dan nomor-nomor kekecewaan. 

Nomor 1, memang mudah dilihat tapi mungkin orang masih timbang. 

Nomor 2 memang sering di angkat-angkat, tapi belum tentu setia. 

Nomor 3, memang merah tak selamanya jadi pemenang. 

Istana dikembalikan kepada suara rakyat. Tentukan pilihan dari hati dan bukan dari promosi dan janji-janji. 

Salam berbagi, Ino, 16 November 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun