Mereka mudah menyatu dengan yang kecil dan selalu dilupakan.Â
Mereka tinggalkan janji-janji yang hanya membuat decak kagum.Â
Ada yang coba meramal dengan memakai jasa dukun-dukun.Â
Ada pula yang suka sujud mohon uluran berkat via tangan dari orang-orang yang dikagumi umum.Â
Mereka tak kehabisan akal untuk promosi masa depan bangsa.Â
Ada yang memang terasa datang dari hati sehingga mereka meninggalkan pesan yang bisa masuk ke dalam hati.Â
Tapi ada pula yang terasa hambar karena berulang janji-janji palsu.Â
Tak malu, demi Istana itu. Istana kejayaan. Istana sejarah tentang bangsa dan orang-orang itu.Â
Istana kekuasaan yang mengendalikan kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini.Â
Istana cinta yang memperpanjang toleransi dan hidup bersama di sini, sekarang ini dan nanti.Â
Istana yang dimimpikan tergantung pada keputusan rakyat. Mereka bukan lagi kaum jelata.Â