Dengan senang hati saya menggendongnya dan kami mengikuti foto bersama.Â
Satu hal yang sangat berkesan bagi saya adalah bahwa yang paling kecil itu tidak bisa berbicara dan secara fisik terlihat kerdil, namun ketika foto bersama tangannya itu diangkat seakan memberkati kami semua.Â
Bagi saya pemandangan seperti sungguh terlalu unik dan sangat menarik untuk direnungkan. Ternyata dari kisah mereka yang terkecil itu telah menggugah hati saya untuk merenungkan hal-hal yang sering terlupakan dalam hidup ini.
4. Menggendong yang paling kecil itu mendatangkan kebahagiaanÂ
Satu pengalaman yang membuat saya tertarik untuk menulis kisah perjumpaan dengan Suster-suster ALMA dan anak-anak mereka adalah pengalaman pribadi merasakan kebahagiaan yang luar biasa ketika saya bisa menggendong yang paling kecil kemarin.Â
Bayangan tentang saat dia mengangkat tangan dan memegang tangan saya, mengangkat kedua tangannya sebagai bentuk permintaannya untuk digendong bagi saya itu momen yang sangat indah dan tidak terlupakan.Â
Momen 5 menit mengendong yang paling kecil itu ternyata bisa menjadi momen kelegaan yang luar biasa. Saya tidak tahu kenapa bisa terjadi seperti itu, tapi itulah kenyataannya.Â
Saya sebetulnya sangat lelah karena barusan pulang pergi dari Mageria ke Maumere dan Maumere ke Mageria untuk membeli peralatan mobil kami yang sedang rusak.Â
Belum lagi sedang memikirkan untuk menerima tamu dan pengunjung lainnya dan segala macam hal yang belum beres, toh tiba-tiba pada saat itu saya seperti jadi segar dan plong, tanpa punya beban apa-apa.
5. Anak-anak disabilitas itu memberi wawasan tentang bagaimana menjadi sembuh dari beban pikiran
Apakah menggendong anak yang sakit itu akan mendapatkan berkat healing? Tentu saja, "ya". Saya percaya karena saya mengalami itu kemarin.Â