1. Anak-anak disabilitas bisa berdoaÂ
Berada di pelataran Gua Maria Mageria dengan hening bagi saya itulah adalah tanda doa mereka yang bisa mengucapkan kata-kata.Â
Ya, doa hening dan bisa saja itulah adalah momen kontemplasi ala anak-anak disabilitas. Saya percaya bahwa anak-anak itu punya doa yang luar biasa.Â
Coba bayangkan mereka bisa hidup, meskipun mereka tidak berkebun. Mereka bisa hidup dan mendapatkan kasih sayang, meski mereka ditinggalkan orangtua mereka.Â
Doa anak-anak disabilitas itu adalah doa mujarab, sebuah doa hening yang menembus ke langit yang tinggi yang meluluhkan hati Tuhan, Bapa Pengasih dan Penyayang.
2. Anak-anak disabilitas itu membutuhkan berkatÂ
Saya terkejut dan terheran-heran ketika selesai Rosario mereka datang meminta untuk diberkati. Saat itulah saya memberkati mereka satu per satu.Â
Rupanya anak-anak itu dibekali dengan pendidikan yang sangat baik. Bayangkan saja mereka bisa berjabatan tangan. Mereka juga bisa berbaris dengan rapi dan bisa pula saling menjaga dan memperhatikan.Â
Mereka datang meminta berkat dengan hening, seorang dari 17 anak itu meminta saya dengan kata-kata ini, "Pater berkat saya biar dapat jodoh."
3. Anak-anak disabilitas suka digendongÂ
Ada momen kami foto bersama setelah berdoa. Saat itu saya terkejut sekali lagi karena seorang yang paling kecil mendekati saya dan menyorongkan tangannya untuk berjabatan tangan dengan saya dan meminta supaya saya menggendongnya.Â