Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Orientasi dan Sikap Politik Pemilih Muda Vs Gimmick Pendekatannya

26 Oktober 2023   04:52 Diperbarui: 27 Oktober 2023   00:16 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orientasi dan sikap politik pemilih muda vs gimmick pendekatannya| Gambar diambil dari: Kanal YouTube Narasi 

Pemilih muda Indonesia adalah anak-anak cerdas dan kritis yang sudah mampu membedakan mana yang esensial dan mana yang sementara, mana yang pragmatis dan mana yang prokrastinatif.

Perkembangan politik di tanah air saat ini dipengaruhi oleh dinamika yang berubah-ubah, yang melibatkan orientasi dan sikap politik pemilih muda di satu sisi, dan pendekatan gimmick yang dilakukan oleh para politisi di sisi lain.

Jelas terlihat bahwa pasangan calon (Paslon) sangat terkejut dengan tingginya jumlah pemilih muda dalam pemilu 2024 ini. Ya, 52% dari pemilih didominasi oleh pemuda.

Artinya, lebih dari setengah peserta pemilu tahun 2024 adalah pemilih muda. Tidak heran jika Paslon tertarik untuk fokus pada pemilih muda.

Namun, menarik hati pemilih muda bukanlah tugas yang mudah hanya dengan menggunakan gimmick biasa.

Tulisan ini mencoba untuk menggambarkan bagaimana pemahaman tentang orientasi dan sikap politik pemilih muda berhadapan dengan pendekatan gimmick yang sesuai untuk pemilih muda.

Isu kesejahteraan masyarakat dan hasil survei CSIS

Hasil survei yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengejutkan karena ternyata perhatian utama pemilih muda di negara ini adalah tentang kesejahteraan masyarakat.

Survei CSIS memberikan harapan bahwa pemilih muda Indonesia akan lebih tertarik pada tema-tema terkait seperti kemandirian ekonomi dan politik.

Orientasi dan sikap politik pemilih muda vs gimmick pendekatannya| Gambar diambil dari: Kanal YouTube Narasi 
Orientasi dan sikap politik pemilih muda vs gimmick pendekatannya| Gambar diambil dari: Kanal YouTube Narasi 

Secara logis, jika pemilih muda merespons positif terhadap isu kesejahteraan, maka mereka juga akan tertarik pada tema kemandirian ekonomi dan politik di tanah air.

Kedua tema ini dapat digabungkan menjadi politik ekonomi. Di sini, politik diartikan sebagai kebijakan yang berhubungan langsung dengan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, bukan sebagai upaya menipu rakyat.

Dalam hal ini, politik ekonomi (Wirtschaftspolitik)mencakup tindakan dan kebijakan negara dengan tiga tujuan utama: mengendalikan, memengaruhi, dan mengatur kehidupan ekonomi.

Pendekatan gimmick yang dapat ditawarkan

Hasil survei CSIS dapat menjadi panduan untuk pendekatan gimmick yang akan digunakan oleh Paslon. 

Saya membayangkan bahwa Paslon yang mampu membaca peluang akan berhasil dalam pemilu 2024.

Potensi tindakan dalam pendekatan ini mencakup berbagai cara untuk menawarkan pemilih muda kemungkinan-kemungkinan baru. 

Misalnya, ada Paslon yang akan menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang akan membiayai pendidikan pemilih muda dan kemudian menawarkan mereka kontrak kerja setelah menyelesaikan pendidikan.

Model ini sudah terjadi di Jerman dan saya yakin akan menarik minat pemilih muda. Hal ini karena pemilih muda menginginkan masa depan yang sejahtera, yang memerlukan pekerjaan dan penghasilan yang cukup.

Namun, apakah Paslon benar-benar mampu menciptakan gimmick yang fokus pada kesejahteraan dengan melalui pendidikan dan pengurangan pengangguran pemilih muda?

Waspada terhadap krypto gimmick saat ini

Media sosial saat ini semakin menarik perhatian, dengan banyak postingan dan konten yang menunjukkan Paslon dalam berbagai situasi.

Paslon yang sudah berusia berusaha untuk terlihat seperti orang muda dengan gaya yang menarik. Memang, mereka dapat menciptakan gimmick yang menarik.

Namun, perlu diingat bahwa keaslian dari gimmick ini harus tetap terjaga dan tidak boleh memberikan kesan bahwa gimmick tersebut hanya muncul selama pemilu.

Sebagian Paslon menunjukkan diri mereka menari dan menyanyi dengan rileks dan santai, meskipun sebelumnya tidak pernah memiliki kemampuan ini.

Gimmick semacam ini mungkin terlalu sederhana untuk menarik perhatian pemilih muda Indonesia. Pemilih muda tidak hanya melihat tindakan fisik Paslon, melainkan juga perlu memandang visi dan masa depan yang mereka tawarkan.

Oleh karena itu, Paslon perlu memahami orientasi dan sikap politik pemilih muda. Pemilih muda bukanlah orang yang hanya suka melihat penampilan fisik, tetapi juga mencari pemimpin yang memiliki visi dan komitmen nyata.

Bagi Paslon yang tidak mampu menghubungkan orientasi dan sikap politik pemilih muda dengan gimmick yang tepat, mereka akan kehilangan dukungan pemilih muda.

Bagi pemilih muda, isu kesejahteraan adalah masalah yang mendesak dan mereka membutuhkannya sekarang. Jadi, bukan janji-janji politik yang hanya bersifat prokrastinatif dan tidak bisa direalisasikan. 

Gimmick yang tidak tulus akan merusak citra Paslon di masa depan. Oleh karena itu, Paslon perlu menunjukkan gimmick yang menarik, bisa diwujudkan, atau bahkan telah diimplementasikan dalam karya mereka.

Salam berbagi, Ino, 26 Oktober 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun