Secara logis, jika pemilih muda merespons positif terhadap isu kesejahteraan, maka mereka juga akan tertarik pada tema kemandirian ekonomi dan politik di tanah air.
Kedua tema ini dapat digabungkan menjadi politik ekonomi. Di sini, politik diartikan sebagai kebijakan yang berhubungan langsung dengan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, bukan sebagai upaya menipu rakyat.
Dalam hal ini, politik ekonomi (Wirtschaftspolitik)mencakup tindakan dan kebijakan negara dengan tiga tujuan utama: mengendalikan, memengaruhi, dan mengatur kehidupan ekonomi.
Pendekatan gimmick yang dapat ditawarkan
Hasil survei CSIS dapat menjadi panduan untuk pendekatan gimmick yang akan digunakan oleh Paslon.Â
Saya membayangkan bahwa Paslon yang mampu membaca peluang akan berhasil dalam pemilu 2024.
Potensi tindakan dalam pendekatan ini mencakup berbagai cara untuk menawarkan pemilih muda kemungkinan-kemungkinan baru.Â
Misalnya, ada Paslon yang akan menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang akan membiayai pendidikan pemilih muda dan kemudian menawarkan mereka kontrak kerja setelah menyelesaikan pendidikan.
Model ini sudah terjadi di Jerman dan saya yakin akan menarik minat pemilih muda. Hal ini karena pemilih muda menginginkan masa depan yang sejahtera, yang memerlukan pekerjaan dan penghasilan yang cukup.
Namun, apakah Paslon benar-benar mampu menciptakan gimmick yang fokus pada kesejahteraan dengan melalui pendidikan dan pengurangan pengangguran pemilih muda?
Waspada terhadap krypto gimmick saat ini