Pemilih muda Indonesia adalah anak-anak cerdas dan kritis yang sudah mampu membedakan mana yang esensial dan mana yang sementara, mana yang pragmatis dan mana yang prokrastinatif.
Perkembangan politik di tanah air saat ini dipengaruhi oleh dinamika yang berubah-ubah, yang melibatkan orientasi dan sikap politik pemilih muda di satu sisi, dan pendekatan gimmick yang dilakukan oleh para politisi di sisi lain.
Jelas terlihat bahwa pasangan calon (Paslon) sangat terkejut dengan tingginya jumlah pemilih muda dalam pemilu 2024 ini. Ya, 52% dari pemilih didominasi oleh pemuda.
Artinya, lebih dari setengah peserta pemilu tahun 2024 adalah pemilih muda. Tidak heran jika Paslon tertarik untuk fokus pada pemilih muda.
Namun, menarik hati pemilih muda bukanlah tugas yang mudah hanya dengan menggunakan gimmick biasa.
Tulisan ini mencoba untuk menggambarkan bagaimana pemahaman tentang orientasi dan sikap politik pemilih muda berhadapan dengan pendekatan gimmick yang sesuai untuk pemilih muda.
Isu kesejahteraan masyarakat dan hasil survei CSIS
Hasil survei yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengejutkan karena ternyata perhatian utama pemilih muda di negara ini adalah tentang kesejahteraan masyarakat.
Survei CSIS memberikan harapan bahwa pemilih muda Indonesia akan lebih tertarik pada tema-tema terkait seperti kemandirian ekonomi dan politik.