Socrates membuka ruang santai untuk berdiskusi dan memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mengajukan pertanyaan apa pun. Cafe Socrates dapat menjadi wadah edukasi langsung yang dapat diakses oleh masyarakat dan juga menjadi metode pendekatan yang relevan untuk para caleg.
Cafe Socrates akan menjadi momen pembelajaran yang penting. Di sana, masyarakat akan memiliki kesempatan mendengarkan apa yang diucapkan oleh hati caleg, melihat ekspresi wajahnya, mendengar janji-janjinya, memahami visi dan misinya, serta memperhatikan perilaku dan etika yang dimiliki oleh caleg.
Pertemuan langsung adalah hal yang paling diinginkan, karena memungkinkan masyarakat merasakan kejujuran dan integritas seorang caleg.Â
Setiap orang akan mendapatkan pengalaman langsung mengenai kualitas pribadi caleg saat pertemuan tersebut.
Seberapa lama caleg bersedia duduk bersama masyarakat dalam suasana yang sederhana akan menunjukkan sejauh mana perhatiannya pada kehidupan masyarakat saat itu.
Pendidikan politik seharusnya dapat datang langsung dari caleg itu sendiri, jika caleg tersebut cerdas dan dapat memahami cara memenangkan kepercayaan masyarakat.
3. Perhatikan Kesamaan Nasib Caleg
Poin mengenai kesamaan nasib adalah hal yang sangat penting, tetapi sayangnya sering kali diabaikan oleh para caleg.
Saya memahami betapa pentingnya kesamaan nasib ini berdasarkan pengalaman nyata.
Ada seorang caleg yang sebenarnya berasal dari latar belakang keluarga sederhana, tapi saat ia bertemu dengan masyarakat, ia tampil dengan pakaian mahal dan bergaya mewah, sehingga terkesan elit.
Akibatnya, ia gagal menjadi seorang legislator karena masyarakat tidak memberikan kepercayaan padanya. Pengalaman ini merupakan pelajaran berharga.
Masyarakat memiliki kemampuan untuk melihat jauh lebih dari sekadar penampilan fisik caleg.Â