Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Spiritualitas Cinta: Solusi Mencegah Kriminalitas Siswa Sejak dalam Rahim

30 September 2023   06:34 Diperbarui: 30 September 2023   14:33 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Spiritualitas cinta perlu diajarkan bukan hanya untuk mengetahui, tetapi juga untuk menjadikan sekolah itu sendiri sebagai sekolah cinta.

Dari sekolah cinta ini, orangtua dapat berharap agar anak-anak mereka mengenal cinta, memiliki cinta kasih, dan mengamalkannya.

Sekolah cinta dapat ada di mana saja.

Konsep sekolah cinta sebenarnya pernah diungkapkan oleh seorang biarawati dari kota Lisieux, Perancis, yaitu Santa Theresia dari Lisieux.

Bagi Theresia, rumah adalah salah satu sekolah cinta. Di sana, dia belajar untuk mengenal dan mencintai sesama, termasuk orang yang menyakitinya.

Dalam kerangka berpikir seperti itu, kita tidak harus membebani orangtua atau guru sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab dalam mendidik anak.


Tanggung Jawab Pengajaran Spiritualitas Cinta

Umumnya orang berpikir bahwa tanggung jawab untuk mengajarkan cinta adalah tanggung jawab semua orang.

Dan rumah dapat menjadi tempat pertama sebagai sekolah cinta. Dalam pandangan saya, rahim ibu adalah rahim cinta dan pengampunan.

Oleh karena itu, pendidikan pertama sebenarnya dimulai di dalam rahim ibu selama sembilan bulan.

Refleksi dan kritik harus ditujukan juga kepada kaum ibu, sejauh mana mereka menyadari bahwa pendidikan atau sekolah cinta dimulai sejak dalam kandungan?

Tentu saja, sang bapak juga memiliki peran besar dalam menciptakan sekolah cinta dalam rahim ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun