Efek Domino El Nino bagi Pertanian di Flores dan Solusi Alternatifnya

Fenomena Domino El Nino harus diperhatikan dengan serius oleh semua pihak agar krisis kekeringan ini dapat diatasi melalui kebijakan perlindungan mata air dan keringanan bunga pinjaman bagi para petani.

Pemilihan topik tentang dampak Domino El Nino sangat relevan untuk dibahas saat ini. 

Urgensitas pembahasan mengenai Domino El Nino berkaitan langsung dengan kenyataan yang dihadapi masyarakat petani, baik dari perspektif kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks pertanian.

Sebagian besar masyarakat petani belum memahami penyebab kekeringan yang terjadi selama ini, bahkan istilah Domino El Nino masih terdengar asing bagi mereka. Namun, kenyataannya, masyarakat telah merasakan dampak dari Domino El Nino itu sendiri.

Baca juga: Kunjungan Sekami Watuneso ke Mageria: Edukasi Iman dan Spiritualitas

Apa itu Domino El Nino?

Domino El Nino adalah fenomena perubahan iklim periodik yang terjadi di Samudera Pasifik tropis. Fenomena ini terjadi karena suhu permukaan laut di kawasan tengah dan timur Samudera Pasifik meningkat secara signifikan. 

Dampak dari peningkatan suhu permukaan ini adalah perubahan pola cuaca di seluruh dunia. Selain itu, El Nino dapat mengakibatkan perubahan curah hujan yang tidak teratur dan berpotensi mengganggu sistem cuaca secara global. 

Baca juga: Demokrat Tersingkir Setelah Anies Baswedan Bertemu Cak Imin

Dampaknya juga dirasakan pada ekosistem, pertanian, dan sektor-sektor lain yang terkait.

Pemahaman tentang El Nino dan dampaknya membantu masyarakat untuk menjelaskan fenomena yang selama ini belum dapat dijelaskan. 

Baca juga: Potensi Partai Non-Parlemen di Pilpres 2024, Jangan Diabaikan!

Lahan kering yang terkena dampak El Nino | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Beberapa pertanyaan masyarakat yang muncul saat ini adalah: Mengapa tanaman komoditas tidak berbuah dengan baik? Mengapa hujan tidak terjadi secara teratur lagi? Mengapa suhu semakin meningkat? 

Mengapa banyak tanaman di hutan yang mengering dan mati?

Tulisan ini dapat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan pemahaman masyarakat terhadap fenomena yang belum dapat dijelaskan dengan perubahan iklim yang harus diterima dengan konsekuensinya yang tidak mudah.

Keluhan masyarakat tentang tanaman komoditas yang gagal berbuah sebenarnya sudah terdengar sejak tahun 2022. Namun, masyarakat hanya memiliki pemahaman yang terbatas tentang perubahan cuaca dan iklim yang terjadi saat ini.

Beberapa petani yang mencoba tetap kreatif dalam menghadapi kekeringan terlihat bisa menemukan solusi di tengah-tengah tantangan ini.

Apa yang dapat dilakukan sebagai langkah alternatif untuk mengatasi krisis El Nino?
Beberapa bulan yang lalu, saya mengunjungi seorang petani di Kecamatan Nangapanda. 

Keberaniannya dan tekadnya dapat terlihat dalam tindakannya mengubah lahan kering menjadi lahan yang produktif untuk mendukung kehidupan keluarganya.

Keberanian ini tercermin dalam tindakannya yang mencakup:

Pertama, mengambil pinjaman dari Bank BRI melalui program khusus dengan bunga yang rendah. Kedua, membangun instalasi irigasi untuk mengalirkan air ke lahan kering yang telah disiapkannya.

Ketiga, menggunakan mesin baja kering. Keempat, menggunakan pupuk kompos dan kotoran ayam, serta merancang kebun dengan berbagai jenis tanaman sesuai rencananya.

Apa yang dapat dilihat dan dihasilkan?

Setelah setahun berlalu, ia telah memperoleh hasilnya. Hasil dari kebunnya digunakan untuk melunasi pinjaman di Bank BRI. 

Hasil kreativitasnya tidak hanya memenuhi kebutuhan keluarganya tetapi juga memberikan pekerjaan kepada tiga orang karyawan dengan gaji sesuai dengan tingkat kreativitas mereka.

Lahan kering telah berubah jadi hijau dengan sayuran | Dokumen pribadi oleh Ino.

Pilihan untuk tetap kreatif dengan menggunakan sumber daya alam yang tersedia dan kemampuan bertani merupakan prioritas ketika menghadapi bahaya El Nino yang tidak mengenal kompromi.

Terlihat bahwa hanya mereka yang dapat menemukan solusi alternatif seperti ini yang dapat hidup tanpa banyak keluhan dan kesulitan ekonomi.

kangkung darat tumbuh di atas lahan kering yang telah diolah | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Beberapa orang yang mengandalkan komoditas seperti kakao, kopi, vanili, cengkeh, dan kemiri mungkin merasa khawatir karena ketidakpastian cuaca dan iklim saat ini.

Dari beberapa kenyataan ini, perlu diperhatikan bahwa:

1. Kekeringan, apapun penyebabnya, baik dari El Nino maupun perubahan iklim dan pemanasan global, tidak dapat diatasi tanpa kreativitas masyarakat dalam mencari solusi.

2. Berpikir alternatif dan mencoba pendekatan yang belum biasa harus dianggap sebagai opsi yang potensial untuk mengatasi kekeringan saat ini.

3. Melindungi mata air dari kekeringan menjadi prioritas yang sangat mendesak.

4. Keluhan masyarakat tentang gagalnya produksi komoditas pertanian harus dikonfirmasi agar pemerintah dapat meresponsnya untuk membantu ekonomi masyarakat.

5. Kebijakan peminjaman uang dari bank dengan bunga yang rendah harus menjadi prioritas kebijakan pemerintah (Regierungsrichtlinie) saat ini.

6. Motivasi dan penyuluhan masyarakat tentang dampak El Nino perlu dilakukan secara intensif agar masyarakat lebih serius dalam menghadapinya.

7. Gerakan pelestarian mata air harus diadakan di seluruh daerah dengan berbagai program yang mendukungnya.

Demikianlah beberapa catatan yang dapat menjadi panduan untuk menganalisis efek Domino El Nino dalam konteks kehidupan masyarakat pedesaan di seluruh Indonesia.

Salam berbagi, Ino, 11 September 2023.