Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Demokrat Tersingkir Setelah Anies Baswedan Bertemu Cak Imin

9 September 2023   21:47 Diperbarui: 9 September 2023   21:51 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Langkah pinang paratai non-Parlemen

Tampaknya bahwa Anies akan berani menggandeng partai non-parlement untuk mendukung koalisi Nasdem dan PKB. Apakah parati non-parlemen bisa menyatukan perspektif untuk mendukung Anies dan Cak Imin?

Potensi koalisi tentu saja selalu ada. Dan jika koalisi itu mengerucut pada dukungan pasangan Anies-Cak Imin, maka nasib mujur akan jatuh pada Anies.

Perhitungan Anies menggandeng PKB tentu saja berkaitan dengan porsi suara yang pernah dimiliki dalam pemilu 2019 sebesar 13, 5 juta.

Kalau dilihat jumlah itu akan diperbanyak dengan suara pendukung dari partai Nasdem yang pada pemilu 2019 memperoleh suara 12,66 juta suara.

Bisa dibayangkan kalau seandainya lobi pinang Anies berhasil meminang partai non-parlemen, maka sangat mungkin kekuatan Anies akan sangat meyakinkan menjadi calon kuat sebagai orang nomor satu Indonesia.

Meskipun demikian, perlu diwaspadai bahwa proses pemilu dengan asas kebebasan dalam proses pemilihan ini akhirnya menimbulkan tanda tanya karena beberapa alasan:

Pertama, komitmen setia anggota pada pimpinan partai kadang bisa berbanding terbalik karena permainan politik.

Kedua, loyalitas anggota kadang tidak bisa diukur dengan suara-suara yang muncul pada saat kampanye politik.

Ketiga, anggota bisa saja punya pilihan lain karena ketidakpuasan tertentu (Unzufrieden) dengan figur partai tertentu.

Keempat, dilema money politic atau politik uang akan menjadi momok yang sangat menyakitkan karena elektabilitas pada saat survei bisa berbanding terbaik dengan kenyataan pada saat pemilihan nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun