Seniman dan Pesan Politik: Komunikasi Tanpa Kekerasan
Ekspresi jiwa manusia dapat diungkapkan dalam berbagai cara. Para seniman memiliki pengakuan sosial terkait pengungkapan jiwa seni mereka, terutama bagi para seniman yang terkenal.
Tidaklah asing bahwa para seniman menyampaikan pesan-pesan simbolik melalui lagu, puisi, karya imajinasi, lukisan, dan lain sebagainya.Â
Namun, pesan politik yang disampaikan melalui lagu terasa lebih menghanyutkan dan menggetarkan publik ketika suara mereka terdengar dalam konteks tertentu.
Kadang-kadang, mereka seperti nabi yang bersuara atas nama kebenaran untuk mengarahkan banyak orang kepada satu visi yang menjanjikan kesejahteraan di masa depan.Â
Hal ini tidak berbeda jauh dengan para seniman saat ini, di mana pesan politik yang disampaikan melalui lagu juga merupakan bentuk ekspresi seni yang diterima luas.
Diksi Kultural yang Lebih Memikat
Bahkan jika diamati, lagu "Ganjar siji, Ganjar kabeh" tampak seperti syair biasa, hanya dengan diksi kultural yang bermakna.Â
Inilah keahlian seniman, mereka memiliki kemampuan khusus untuk mempengaruhi massa tanpa menggunakan kekerasan dalam bentuk apapun.
Bagi saya, lagu merupakan bahasa komunikasi politik yang menarik. Hal ini bukanlah hal baru pada tahun politik ini, tetapi sudah ada sejak lama.Â
Saya teringat kisah di kampung saya empat tahun lalu, ketika seorang pejabat dari kecamatan mengunjungi kampung adat dan mengikuti tarian adat.Â