Masih ada sisi lainnya yang penting di balik itu semua. Jokowi tahu itu bahwa rahasia dari kebenaran kritikan itu terletak pada ketulusan hati pengkritik untuk tujuan kesejahteraan dan bukan karena kebencian pribadi.
Jokowi diam seribu bahasa dan sampai hari ini Jokowi tetap sehat. Seakan-akan Jokowi ingin mengatakan bahwa di negeri ini kita diberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat.Â
Kebebasan kita itu juga lahir atas nama kualitas demokrasi bangsa ini. Jokowi mungkin tidak ingin mencoreng kualitas demokrasi hanya dengan gengsi pribadinya.Â
Justru sebaliknya Jokowi bisa membunuh egonya dan membiarkan kebebasan itu tumbuh.Â
Cuma satu yang perlu kita pelajari bahwa keharuman nama pengkritik, itu pasti tidak seharum orang yang dikritik dan kembali datang dengan tulus hati menjenguk pada saat pengkritik itu sedang sakit tidak berdaya.
2. Pentingnya pengampunan di tengah pluralitas Indonesia
Sesi cerita kunjungan Jokowi kepada Cak Nun menurut saya itu cerita inspirasi bagi anak bangsa ini. Anak bangsa ini perlu belajar dan melihat pesan dari kenyataan hidup Bapak Presiden kita, Bapak Ir. Joko Widodo.
Bapak Jokowi dalam hal ini menunjukan satu pelajaran penting kepada rakyat Indonesia yang hidup di tengah pluralitas ini.Â
Jokowi tunjukan bahwa pengampunan itu bukan saja sebatas nilai agama tertentu, tetapi satu nilai kehidupan yang sangat penting dalam konteks kebangsaan ini.
Bangsa yang unik dan kaya dengan perbedaan ini mesti dilengkapi dengan spiritualitas pengampunan. Sebab tanpa pengampunan, maka kebencian ini akan panjang dan taringnya semakin tajam mencabik-cabik kehidupan dan persatuan bangsa ini.
3. Kebesaran jiwa seorang pemimpin bangsa