Dalam berpolitik, sudah biasa orang menggunakan berbagai strategi, terutama ketika dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan kritis yang menjebak.
Seseorang yang berpengalaman dalam berpolitik tentu tahu konsekuensi dari setiap pernyataannya. Kejelian dan ketepatan sebuah pernyataan dapat membuat lawan politik merasa tersinggung, bingung, dan bergejolak.
Namun demikian, manuver parpol dalam berkoalisi sangatlah dinamis, di mana lawan sebelumnya bisa menjadi kawan baru karena pertimbangan posisi dan janji-janji yang diberikan.
3. Apakah manuver parpol dalam berkoalisi dimulai dengan langkah silaturahmi?
Perubahan arah koalisi bisa diprediksi terjadi melalui pertemuan dalam momen silaturahmi antara para pemimpin dan kader partai.
Pertemuan tersebut membuka peluang untuk berbagai hal, mulai dari ekspresi keakraban dan jabatan tangan yang ditampilkan di media hingga penafsiran terhadap langkah baru perubahan arah koalisi itu sendiri.
Sebagai contoh, lihatlah reaksi dan tanggapan netizen ketika melihat silaturahmi dan pertemuan antara AHY dan Puan Maharani.
Spekulasi tentang koalisi semakin berkembang pesat di media Indonesia hanya karena pertemuan-pertemuan di kalangan elit politik saat ini. Apa yang mereka bicarakan rupanya tidak diabaikan lagi.
Perhatian utama terhadap pertemuan para elit politik selalu berfokus pada perubahan haluan partai-partai yang sedang mencari posisi strategis untuk memasuki bursa pemilu 2024 mendatang.
4. Manuver dalam berkoalisi dapat menyebabkan gangguan psikis.