Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menikmati Batu dan Keheningan di Jantung Herzegowina-Bosnia

16 Juni 2023   04:34 Diperbarui: 28 Juni 2023   01:25 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati batu dan keheningan di jantung Herzegowina-Bosnia | Dokumen pribadi oleh Ino.

Pagi yang sejuk di desa kecil Medjugorje memberi saya semangat baru untuk mencoba menapaki selangkah perjumpaan baru dengan fenomena spiritual di desa itu. 

Belum lama berjalan ke arah gunung dengan deretan batu-batu cadas yang tak beraturan, turunlah gerimis pagi. Semangat untuk mendaki gunung itu tak pudar meski kepala sudah mulai basah oleh rintikan hujan pagi. 

Tak peduli hujan dan batu-batu, saya mencoba menikmati keheningan pendakian melalui batu-batu cadas tersebut.

Sebagai seorang penulis, hati saya tergerak sekali untuk mengabadikan kenangan ini dalam tulisan kecil langsung dari pedesaan kecil di lereng pendakian Medjugorje. 

Oleh karena itu, baik juga jika kita mengenal sedikit tentang sejarah singkat desa kecil tersebut. Medjugorje adalah sebuah desa kecil yang terletak di Bosnia dan Herzegovina. Tempat ini terkenal karena dianggap sebagai situs munculnya fenomena spiritual yang disebut "penampakan Bunda Maria."

Pada tahun 1981, sekelompok anak-anak di Medjugorje melaporkan bahwa mereka telah mengalami penampakan Bunda Maria, yang mereka sebut sebagai "Gospa." 

Sejak saat itu, Medjugorje telah menjadi tujuan wisata religius yang populer bagi umat Katolik di seluruh dunia. Setiap tahun, ribuan orang datang ke sana untuk berdoa, merayakan Misa, dan mencari inspirasi spiritual. 

Penampakan Bunda Maria dianggap oleh banyak orang sebagai suatu tanda dan ajakan untuk meningkatkan kehidupan iman dan doa.

Namun, perlu dicatat bahwa status hukum dan pengakuan resmi atas munculnya Bunda Maria di Medjugorje masih belum jelas dalam Gereja Katolik.

 Setelah penyelidikan yang berlangsung selama bertahun-tahun, Keuskupan Mostar-Duvno, yang memiliki yurisdiksi atas Medjugorje, belum mengeluarkan pernyataan resmi yang mengakui munculnya tersebut. 

Gereja Katolik masih sedang mempelajari fenomena ini lebih lanjut sebelum membuat keputusan resmi.

Meskipun demikian, Medjugorje terus menarik banyak pengunjung yang mencari pengalaman spiritual dan kedamaian di tempat yang dianggap sebagai tempat pertemuan antara bumi dan surga. 

Banyak orang yang mengklaim telah mengalami perubahan positif dalam hidup mereka setelah mengunjungi Medjugorje, terlepas dari status resmi munculnya Bunda Maria di sana.

Banyak juga orang Indonesia yang datang setiap tahun, baik sebelum pandemi COVID-19 maupun setelahnya. Kenyataannya, tempat ini telah sangat terkenal, karena yang datang ke sana bukan hanya orang-orang Eropa, tetapi juga dari banyak negara, bahkan hampir dari semua benua.

Semua orang yang datang tidak mempersoalkan seberapa sulit mendaki gunung batu itu. Pengunjung yang datang hanya memiliki satu cara pandang baru, mereka mencoba untuk merasakan kedamaian di tempat itu. 

Merasakan kedekatan dengan alam, keheningan, dan simbol-simbol spiritual bisa menjadi momen yang sangat personal di sana.

Secara pribadi, setelah menapaki puncak batu-batu itu, saya terus bertanya-tanya apa arti dari batu-batu tersebut. Sesekali, saya melihat tumpukan batu itu seperti sederetan hati manusia yang tercabik oleh persoalan dan dosa-dosanya. 

Namun, batu-batu tersebut juga menjadi lambang jiwa-jiwa yang merana namun penuh harapan akan keselamatan dan belas kasihan Tuhan.

Satu hal yang saya alami dan benar-benar nyata dari pengalaman pendakian tersebut adalah sebuah ajakan untuk tunduk dan melihat ke bawah. 

Ternyata, dengan menundukkan pandangan ke bawah, seseorang tidak akan jatuh atau tersungkur. Dari situlah saya menemukan pengalaman spiritual baru tentang menjadi fokus pada apa yang ada di bawah kaki.

Sesekali, saya mencoba mengangkat muka dan menatap ke atas dan ke bawah saat pulang. Namun, ketika itu, rasa takut pun muncul. Takut karena melihat kenyataan medan yang licin di depan dan dapat dengan mudah membuat seseorang terjatuh. 

Namun, ketika saya menundukkan pandangan dan fokus pada setiap langkah kaki dan langkah selanjutnya, saya tidak pernah merasa takut. Saya dengan jelas melihat di mana pijakan kaki yang aman dan langkah apa yang akan membuat saya maju selangkah lagi.

Di sana, saya juga menemukan bahwa jalan yang aman tidak harus mengikuti dengan persis langkah orang di depannya. Di sana ada pilihan, tetapi dengan tujuan yang sama. 

Oleh karena itu, setiap orang harus meyakinkan dirinya sendiri melalui jalan mana ia bisa mencapai tujuannya.

Berjalan dan berdoa dalam keheningan memang obat yang mampu menghilangkan kelelahan dan kejenuhan. 

Di jalan yang berbatu-batu, ternyata seseorang semakin mungkin untuk tetap waspada daripada di jalan yang tanpa batu-batu tajam.

Dari pengalaman pendakian di Medjugorje, saya belajar untuk bersyukur bahwa setiap tantangan dan kesulitan sebenarnya adalah momen yang menentukan langkah selanjutnya dengan lebih pasti dan meyakinkan.

***

Salam berbagi, Ino, 16 Juni 2023.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun