Namun, ketika saya menundukkan pandangan dan fokus pada setiap langkah kaki dan langkah selanjutnya, saya tidak pernah merasa takut. Saya dengan jelas melihat di mana pijakan kaki yang aman dan langkah apa yang akan membuat saya maju selangkah lagi.
Di sana, saya juga menemukan bahwa jalan yang aman tidak harus mengikuti dengan persis langkah orang di depannya. Di sana ada pilihan, tetapi dengan tujuan yang sama.Â
Oleh karena itu, setiap orang harus meyakinkan dirinya sendiri melalui jalan mana ia bisa mencapai tujuannya.
Berjalan dan berdoa dalam keheningan memang obat yang mampu menghilangkan kelelahan dan kejenuhan.Â
Di jalan yang berbatu-batu, ternyata seseorang semakin mungkin untuk tetap waspada daripada di jalan yang tanpa batu-batu tajam.
Dari pengalaman pendakian di Medjugorje, saya belajar untuk bersyukur bahwa setiap tantangan dan kesulitan sebenarnya adalah momen yang menentukan langkah selanjutnya dengan lebih pasti dan meyakinkan.
***
Salam berbagi, Ino, 16 Juni 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H