Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

RUU Kesehatan Omnibus Law dan "Hantu Kelalaian" Para Dokter dan Tenaga Kesehatan

11 Mei 2023   14:15 Diperbarui: 11 Mei 2023   14:20 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RUU Kesehatan Omnibus Law dan hantu kelalaian para dokter dan tenaga kesehatan

Besarnya harapan para dokter dan tenaga kesehatan untuk perlindungan hukum memang bisa dimengerti karena tidak semua pasien itu bisa punya pemahaman yang sama baik itu tentang hukum dan juga birokrasi pelayanan di rumah sakit. 

Akan tetapi, hal itu bisa diatasi dengan kemampuan komunikasi yang baik dan profesionalitas. Tanpa profesionalitas yang terpuji, maka sangat mungkin tenaga kesehatan akan jatuh pada kelalaian.

Bentuk konkret dari profesionalitas yang dibutuhkan di Indonesia tentu saja mencakup banyak hal, seperti kedisiplinan waktu, akurasi hasil pemeriksaan, komunikasi yang baik tanpa paksaan, keramahtamahan yang berlaku untuk semua orang, tidak pandang ini dari pejabat dan orang biasa, kebersihan ruangan, dan banyak hal lainnya lagi.

Kalau sampai hal-hal praktis itu tidak diperhatikan, maka sudah pasti kelalaian itu selalu menjadi hantu yang menakutkan. Bisa jadi karena, tenaga kesehatan mau merawat kelalaian itu atau mau supaya kelalaian yang terjadi itu dimaklumi.

Jika kelalaian para dokter dan tenaga kesehatan itu tidak berdampak pada keadaan pasien, maka sebenarnya tidak apa-apa, tapi umumnya kelalaian para dokter dan tenaga kesehatan itu pasti berdampak langsung pada kesehatan pasien.

Mengatasi kelalaian itu sebenarnya sama dengan berpihak pada kesehatan dan kehidupan. Jika para dokter dan tenaga kesehatan sudah semaksimal mungkin bekerja dengan penuh pelayanan dan ramah tamah, maka tidak mungkin dari kelalaian kecil saja, langsung dikriminalisasi.

Jadi, aksi protes para dokter dan tenaga kesehatan itu bisa menjadi pintu masuk untuk sama-sama belajar:

1. Pemerintah perlu perlu memerhatikan lebih serius lagi soal kesejahteraan hidup para dokter dan tenaga kesehatan yang begitu total mengabdi untuk kehidupan banyak orang.

2. Pasal tentang perlindungan hukum para dokter dan tenaga kesehatan tidak bisa begitu saja dijatuhkan atas nama "kelalaian" tetapi mesti melewati penjelasan dan penyelidikan yang akurat dan objektif.

3. Reformasi birokrasi dan tuntutan profesionalitas para dokter dan tenaga kesehatan itu sangat diharapkan oleh masyarakat Indonesia.

4. Komunikasi yang baik dengan tata krama yang berakar pada budaya kita masing-masing pasti akan menciptakan iklim pelayanan yang lebih baik dan sehat.

Salam berbagi, ino, 11.05.2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun