Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

7 Strategi Efektif Menulis Skripsi dan Menyelesaikannya Tanpa Stres

10 Mei 2023   03:59 Diperbarui: 16 Mei 2023   14:02 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan cuma dari buku, bisa saja ketika kamu duduk santai, tiba-tiba ada letupan ide yang muncul dalam pikiranmu terkait tema, maka kamu bisa juga menulisnya dalam kartu kecil itu.

Setiap hari perlu diusahakan sekurang-kurangnya 5 sampai 10 kartu yang diisi. Jika itu dilakukan dengan disiplin, maka proses penulisan skripsi kamu akan berjalan lancar.

Gimana selanjutnya dengan tulisan terlepas itu? Nah, ketika kembali ke rumah atau kos kamu, bisa menyusun kartu itu di atas meja dan membaca sekali lagi, kira-kira bisa diurutkan gimana. 

Saat kamu mengurutkannya, berilah penomoran pada kartu-kartu itu. Katakanlah ada ide 1, ide 2 dan seterusnya.

Untuk menentukan sub tema dan bagian-bagiannya secara mudah, kamu bisa saja melakukan hal ini: Setiap tulisan pada kartu hasil bacaan kamu, berilah warna khusus pada istilah-istilah kunci yang singkat, padat dan jelas.

Dari kata kunci itulah kamu mulai secara kreatif mengolahnya dengan kata-katamu sendiri menulis apa sih inti dari poin itu.

Referensi tentu saja akan membantu sebagai sumber pembanding tentang apa yang kamu pikirkan dan penulis lain dalam bukunya. Yakin deh, skripsimu akan menjadi sangat menarik dengan ide-ide segar.

7. Hindari mental perfeksionis dalam menulis

Kemacetan dalam menulis skripsi itu terjadi karena orang terlalu perfeksionis. Dibalik perfeksionis seseorang sebenarnya, orang punya ketakutan dikoreksi.

Jika takut dikoreksi, maka skripsi kamu akan lebih cepat diselesaikan. Sebaliknya, kapan selesainya kalau kamu merasa tulisanmu belum bagus dan juga malu menyerahkan kepada pembimbing.

Dalam hal ini sangat dianjurkan bahwa siapa saja yang menulis skripsi perlu bersikap objektif dan terbuka pada koreksi. Tulislah sejauh kamu bisa dengan ide-ide dan referensi yang jelas, selanjutnya serahkan kepada pembimbingmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun