Bukan cuma dari buku, bisa saja ketika kamu duduk santai, tiba-tiba ada letupan ide yang muncul dalam pikiranmu terkait tema, maka kamu bisa juga menulisnya dalam kartu kecil itu.
Setiap hari perlu diusahakan sekurang-kurangnya 5 sampai 10 kartu yang diisi. Jika itu dilakukan dengan disiplin, maka proses penulisan skripsi kamu akan berjalan lancar.
Gimana selanjutnya dengan tulisan terlepas itu? Nah, ketika kembali ke rumah atau kos kamu, bisa menyusun kartu itu di atas meja dan membaca sekali lagi, kira-kira bisa diurutkan gimana.Â
Saat kamu mengurutkannya, berilah penomoran pada kartu-kartu itu. Katakanlah ada ide 1, ide 2 dan seterusnya.
Untuk menentukan sub tema dan bagian-bagiannya secara mudah, kamu bisa saja melakukan hal ini: Setiap tulisan pada kartu hasil bacaan kamu, berilah warna khusus pada istilah-istilah kunci yang singkat, padat dan jelas.
Dari kata kunci itulah kamu mulai secara kreatif mengolahnya dengan kata-katamu sendiri menulis apa sih inti dari poin itu.
Referensi tentu saja akan membantu sebagai sumber pembanding tentang apa yang kamu pikirkan dan penulis lain dalam bukunya. Yakin deh, skripsimu akan menjadi sangat menarik dengan ide-ide segar.
7. Hindari mental perfeksionis dalam menulis
Kemacetan dalam menulis skripsi itu terjadi karena orang terlalu perfeksionis. Dibalik perfeksionis seseorang sebenarnya, orang punya ketakutan dikoreksi.
Jika takut dikoreksi, maka skripsi kamu akan lebih cepat diselesaikan. Sebaliknya, kapan selesainya kalau kamu merasa tulisanmu belum bagus dan juga malu menyerahkan kepada pembimbing.
Dalam hal ini sangat dianjurkan bahwa siapa saja yang menulis skripsi perlu bersikap objektif dan terbuka pada koreksi. Tulislah sejauh kamu bisa dengan ide-ide dan referensi yang jelas, selanjutnya serahkan kepada pembimbingmu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!