Menemukan alasan-alasan terkait relevansinya dengan situasi sekarang tentu saja sangat penting. Tanpa alasan dan latar belakang mengapa seorang mahasiswa memilih tema dan judul skripsi seperti itu, tentu saja akan membingungkan.
Alasan dan latar belakang tema itu sangat penting supaya pada tahap konsultasi dengan pembimbing skripsi menjadi lebih efektif.
Jadi, ketika kamu datang ke dosen pembimbing, tidak dengan tangan kosong, tetapi disertai dengan beberapa buku pendukung argumentasimu.
Konsultasi pertama harus menjadi momen yang bisa meyakinkan pembimbing bahwa kamu sudah punya wawasan terkait tema dan kamu punya referensi yang cukup terkait tema yang mau digarap.
Kalau kesan kesiapan kamu itu ada, maka pembimbing akan dengan cepat mengatakan siap membimbing kamu. Nah, kalau pembimbing skripsi sudah siap, tunggu apa lagi. Kamu harus mulai menulisnya.
3. Mengurung diri di perpustakaan untuk bergumul dengan buku-buku sumber yang terkait dengan tema
Strategi ini sangat penting, karena umumnya mahasiswa yang menulis skripsi itu memasuki pengalaman pertama menulis.Â
Kenyataan membuktikan bahwa menulis satu paragraf saja sudah susah, apalagi menulis satu halaman dalam sehari. Kalau tidak bisa menulis satu halaman, jangan cemas ada strateginya.
Sebenarnya tidak dianjurkan supaya cepat-cepat menulis satu halaman dalam sehari, tetapi orang harus membaca dulu buku-buku sumber.
Buku-buku yang terkait tema itu dikumpulkan dan usahakan sudah masuk dalam daftar referensi kamu. Katakan saja, bahwa kamu sudah punya 10-20 buku sumber, maka itu sudah cukup sebagai referensi awal untuk memulai menulis.
4. Membuat manajemen waktu pribadi