Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ada 5 Alasan Mengapa Perjumpaan Itu adalah Hadiah Terindah

9 Mei 2023   03:47 Diperbarui: 10 Mei 2023   01:51 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemandangan indah di Tübingen | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.
Pemandangan indah di Tübingen | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Pada saat itulah, saya cepat-cepat mengambil gambar pemandangan alam yang sangat indah itu. Dari situlah, saya menulis tentang keindahan perjumpaan dengan alam.

Goresan kecil tentang musim semi yang memanjakan mata. Satu pemandangan alam yang mengais kata-kata telah berubah hingga menjadi satu tulisan syukur kepada Tuhan.

2. Horison berpikir baru muncul pada momen perjumpaan dengan yang lain

Semula cuma sebuah mimpi. Mimpi tentang satu perpustakaan tua di kota Tübingen. Mimpi itu sudah lama, sejak saya masih di Indonesia.

Mimpi itu semakin mendekat, ketika bertugas di Jerman. Namun kesibukan itu selalu menemukan alasan tepat untuk menunda meraih mimpi-mimpi lama.

Ruang dalam perpustakaan sejarah di Tübingen | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.
Ruang dalam perpustakaan sejarah di Tübingen | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Nah pada 2 Mei 2023 itulah, mimpi lama saya telah menjadi kenyataan. Membayangkan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, bagi saya itulah adalah bukti kebaikan dari Tuhan.

Ya, tentang belas kasihan ilahi yang membuka cakrawala berpikir untuk menemukan satu benang merah dalam relung waktu tentang mengapa mimpi bisa menjadi sebuah kenyataan?

Saya memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruang baca perpustakaan tua itu. Tampak semua kursi hampir semua terisi. Hening dan sepi. Saya cuma mendengar berisik suara kertas yang dibalik ke halaman berikutnya.

Dalam hati kecil saya, jujur ingin sekali mendapatkan sesuatu yang indah dari ruangan tua itu. Saya mencoba mengambil secara acak saja buku-buku tebal pada lemari yang tersusun rapi itu.

Tidak disangka, mata saya terpana pada nama seorang penulis Vann, Gerald, dengan judul buku yang sebetulnya memberikan jawaban atas pertanyaan saya sebelumnya: Das göttliche Erbarmen atau satu belas kasihan ilahi. 

Oh...itukah yang namanya perjumpaan yang membuka horisan baru? Tentu saja, saya menjawab "ya." 

Buku dan tulisan para penulis adalah jawaban atas pertanyaan manusia yang sedang berziarah di bumi ini dan sedang mencari jawaban-jawaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun