Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kesucian di Hari yang Fitri dari Perspektif Seorang Non Muslim

25 April 2023   22:19 Diperbarui: 3 Mei 2023   12:08 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak perlu membuka dan membaca buku ilmu tafsir, tetapi Ibu yang sederhana itu telah mengajarkan saya untuk memahami makna yang luar biasa penting dari ucapan khas pada hari Idul Fitri.

Sayang sekali, saya cuma sebentar bercerita dengan ibu itu. Bahkan konyolnya lagi, saya tidak mengenal nama keduanya. Tapi, saya tidak menyesal, karena kedua ibu yang saya jumpai pada hari Idul Fitri itu bagi saya adalah Suci dan Fitri.

Dari mereka berdua itulah saya mengenal dan memahami apa arti dari suci dan fitri dalam kehidupan sehari-hari. Suci dan Fitri yang saya pahami dari muncul ketika mereka memancarkan keramahan dalam perjalanan, kesantunan dalam tutur kata dan tindakan, keanggunan menyebut nama, keterbukaan berbagi cerita yang penuh makna, kemauan untuk berbagi inspirasi.

Suci dan fitri bagi saya ibarat berada dalam keadaan kehampaan ambisi dan kesombongan. Tidak heran kalau ibu itu mengatakan kita di titik nol.

Titik hampa. Seakan ibu itu mau mengatakan, "sekarang kita tidak punya dendam di dalam hati; sekarang kita tidak punya luka yang menyayat hati; kita tidak punya amarah yang mengobarkan kebencian saat ini."

Pada titik nol itulah, kita sebenarnya cuma bisa silaturahmi dari hati pada semua dan pada siapa saja. Kutitipkan rindu untuk Suci dan Fitri, kapan kita bertemu lagi?

Salam berbagi, ino, 25.04.2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun