Mengenal 5 Keunggulan dan Kelemahan QR dan QRIS, serta Cara Menjaga Keamanannya

Modus baru pemalsuan QR dan QRIS terkait penggelapan dana memang sedang marak dibicarakan saat ini. Kasus-kasus yang ada sebenarnya membuka mata banyak orang untuk selalu waspada terkait kemungkinan-kemungkinan baru dalam transaksi keuangan saat ini.

Penggunaan jenis Apps. QR dan QRIS telah menjadi tren kemajuan ilmu teknologi komunikasi dan transaksi digital yang serba cepat dan praktis.

Mulai dari praktik bisnis online yang belum lama ini memikat hati, lalu kemudian telah mengecewakan sekian banyak orang karena telah terbukti tidak semuanya bisa dipercaya. Pengalaman-pengalaman di luar dugaan dan harapan itu telah menjadi sisi gelap dari kenyataan kemajuan itu sendiri.

Baca juga: Mengendus Jejak Makna Indonesia sebagai Tuan Rumah KTT ASEAN dan Epicentrum

Ya, penggelapan dana sumbangan telah membuktikan bahwa urusan dunia online, dengan tingkat kemungkinan tercepat itu memang perlu diwaspadai. 

Kewaspadaan itu bukan berarti kita dilarang untuk menggunakan sarana-sarana terbaru itu, tetapi lebih dalam arti kita menggunakan sejauh kita benar mengerti, baik sistem dan kualitasnya.

Nah, oleh karena itu ada beberapa catatan terkait QRIS penting diketahui supaya orang waspada, apalagi berkaitan dengan urusan uang.

Baca juga: Fenomena Pengobatan Tradisional Ida Dayak, Apresiasi dan Pengakuan Formal

Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS adalah standar kode QR Indonesia yang dikembangkan untuk memfasilitasi pembayaran digital dan transaksi keuangan di Indonesia.

Kode QRIS dapat dibaca oleh sebagian besar platform pembayaran mobile di Indonesia.

Baca juga: Suara Keheningan, Menulis dari yang Tak Bicara

Oleh karena itu, melalui QR dan QRIS pengguna diberikan kemungkinan untuk melakukan pembayaran digital dengan mudah dan aman.

Tulisan ini juga akan memperlihatkan sisi unggul dan sisi lemah dari QR dan QRIS itu sendiri.

5 Kode QR dan QRIS memiliki beberapa keunggulan, yakni:

1. Mudah dan praktis digunakan

Kode QR dan QRIS dapat dibaca hanya dengan memindai dengan smartphone. Asalkan pada setiap smartphone itu sudah ada QR pembaca (QR leser).

2. QR dan QRIS dapat membantu pengguna untuk akses cepat

Kode QR dan QRIS dapat dengan cepat mengakses informasi tanpa perlu input tambahan data-data lainnya.

3. Multifungsi

Kode QR dan QRIS dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Ya, sekurang-kurangnya bisa digunakan untuk sarana pemasaran, penjualan tiket, identifikasi, dan pembayaran.

4. Biaya jasa QR dan QRIS bisa sangat rendah

Kode QR dan QRIS dapat dibuat dengan relatif murah.

5. Sarana pengukuran

Kode QR dan QRIS dapat digunakan juga untuk melacak kampanye pemasaran dan mengukur keefektifan yang terkait dengan pemasaran, pembayaran, penjualan dan identifikasi.

Pada prinsipnya, kode QRIS menawarkan model dari sistem yang cepat, mudah, dan dan murah untuk menyediakan dan berbagi informasi.

Sekalipun ada beberapa keunggulan di atas, ternyata QR dan QRIS punya beberapa potensi kelemahan yang harus dipertimbangkan.

5 Kelemahan QR dan QRIS: 

1. Tidak semua orang dapat memindai kode QR dan QRIS

Perlu disadari bahwa tidak semua orang menggunakan smartphone, bahkan ada yang punya teknologi cerdas berkomunikasi itu, namun tidak semua bisa menggunakan fasilitas tambahan lainnya.

2. Kode QRIS mungkin sulit dipindai karena kualitas cetak yang buruk atau pembuatan yang salah

Jika kode tidak berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan tegangan psikis pengguna. Ya, bisa saja karena pilihan bahasa yang berbeda-beda oleh setiap orang.

3. Ada risiko keamanan saat kode QRIS terinfeksi tautan jahat atau malware, bahkan virus yang merusak sistem data.

4. Kode QRIS terkadang terlalu rumit

Misalnya, jika ditempatkan di papan reklame atau di selebaran promosi, pengguna mungkin perlu mengeluarkan ponsel cerdasnya dan meluncurkan kamera untuk memindai kode. 

Ini bisa memakan waktu dan mengarahkan perhatian pengguna dari pesan yang sebenarnya. Bisa juga karena cahaya terlalu terang, maka dalam proses scan tidak bisa ditangkap kamera.

5. Kode QR dan QRIS mungkin tidak sesuai di beberapa daerah karena soal etika dan tata krama. Di toko atau tempat umum, tidak sopan jika terus-menerus menggunakan ponsel cerdas  yang kita miliki untuk memindai kode saat berinteraksi dengan orang lain.

Ya, ada beberapa tindakan yang dapat kita lakukan untuk membuat kode QR dan QRIS lebih aman:

1. Gunakan pembaca kode QR dan QRIS yang andal

 Sebenarnya orang bisa mengunduh aplikasi pembaca kode QR dan QRIS terkemuka dari toko aplikasi terkemuka. Sebagian besar pembaca terkemuka akan secara otomatis memverifikasi bahwa kode tersebut aman sebelum memindainya atau tidak aman.

2. Periksa Sumber Kode QR dan QRIS

Hindari memindai Kode QR dan QRIS yang berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya seperti situs web yang tidak dikenal, situs Hoaks, email, atau orang yang tidak dikenal.

3. Waspadai penawaran yang menggiurkan

Waspadai kode QR dan QRIS yang menjanjikan penawaran atau hadiah tertentu. Ini mungkin penipuan.

4. Hindari memindai kode QR dan QRIS yang rusak

Jika saja ada kode QR dan QRIS yang terlihat rusak atau tidak jelas, sebaliknya jangan dipindai.

5. Selalu instal perangkat lunak antivirus di perangkat cerdas kita

Sebagian besar program perangkat lunak antivirus terkemuka juga mendeteksi malware dalam kode QR dan QRIS seperti di Indonesia.

Sekali lagi, pada prinsipnya kita perlu waspada dalam memindai kode QR dan QRIS atau sejenisnya. Pelajari dan pahami dengan baik, baik itu bahasa yang digunakan dan link yang terhubungnya dengannya.

Nah, pertanyaan sekarang: apakah QRIS itu memiliki sistem yang sama dengan QR yang digunakan umumnya secara internasional?

Kode Quick Response (QR)  adalah kode persegi 2D modern dengan sistem jawaban cepat (schnelle Antwort). Penandaan di tiga dari empat sudut matriks memberikan orientasi. Karena koreksi kesalahan otomatis, kode QR sangat kuat dan karenanya banyak digunakan. (bdk. onlinemarketing.de).

Manakah dari banyak jenis yang harus saya gunakan untuk membuat kode QR?

Biasanya orang tinggal memilih jenis kode QR . Ini akan menghasilkan kode QR sekecil mungkin.

Ada 4 kemungkinan bagi kita yang ingin bekerja dengan koreksi kesalahan konstan, pilih salah satu dari 4 jenis berikut:

• QR Code ECC LEVEL L : 7% data dapat dipulihkan.
• QR Code ECC LEVEL M : 15% data dapat dipulihkan.
• QR Code ECC LEVEL Q : 25% data dapat dipulihkan.
• QR Code ECC LEVEL H : 30% data dapat dipulihkan

4 jenis ini menggunakan koreksi kesalahan tetap dan membuat kode sekecil mungkin tergantung pada data yang akan dikodekan.

Alternatifnya, orang bisa saja menentukan ukuran ikon jika orang membutuhkan ukuran tetap. Pilih salah satu jenis ukuran tetap untuk ini, misal Kode QR 45x45. Koreksi kesalahan kemudian secara otomatis dipilih sebaik mungkin tergantung pada jumlah data yang dimiliki.

Akhirnya, saya mau mengatakan bahwa teknologi dan digitalisasi saat ini terus berubah dari waktu ke waktu. Jangan kehilangan waktu dan kesempatan untuk belajar mengenalnya dan menggunakannya secara baik berdasarkan pemahaman yang tepat dan benar.

***

Sumber data: olahan dari en.m.wikipedia.org dan en.m.wikiversity.org.

Salam berbagi, ino, 16.04.2023.