Sebagian besar program perangkat lunak antivirus terkemuka juga mendeteksi malware dalam kode QR dan QRIS seperti di Indonesia.
Sekali lagi, pada prinsipnya kita perlu waspada dalam memindai kode QR dan QRIS atau sejenisnya. Pelajari dan pahami dengan baik, baik itu bahasa yang digunakan dan link yang terhubungnya dengannya.
Nah, pertanyaan sekarang: apakah QRIS itu memiliki sistem yang sama dengan QR yang digunakan umumnya secara internasional?
Kode Quick Response (QR) Â adalah kode persegi 2D modern dengan sistem jawaban cepat (schnelle Antwort). Penandaan di tiga dari empat sudut matriks memberikan orientasi. Karena koreksi kesalahan otomatis, kode QR sangat kuat dan karenanya banyak digunakan. (bdk. onlinemarketing.de).
Manakah dari banyak jenis yang harus saya gunakan untuk membuat kode QR?
Biasanya orang tinggal memilih jenis kode QR . Ini akan menghasilkan kode QR sekecil mungkin.
Ada 4 kemungkinan bagi kita yang ingin bekerja dengan koreksi kesalahan konstan, pilih salah satu dari 4 jenis berikut:
- QR Code ECC LEVEL LÂ : 7% data dapat dipulihkan.
- QR Code ECC LEVEL MÂ : 15% data dapat dipulihkan.
- QR Code ECC LEVEL QÂ : 25% data dapat dipulihkan.
- QR Code ECC LEVEL H : 30% data dapat dipulihkan
4 jenis ini menggunakan koreksi kesalahan tetap dan membuat kode sekecil mungkin tergantung pada data yang akan dikodekan.
Alternatifnya, orang bisa saja menentukan ukuran ikon jika orang membutuhkan ukuran tetap. Pilih salah satu jenis ukuran tetap untuk ini, misal Kode QR 45x45. Koreksi kesalahan kemudian secara otomatis dipilih sebaik mungkin tergantung pada jumlah data yang dimiliki.
Akhirnya, saya mau mengatakan bahwa teknologi dan digitalisasi saat ini terus berubah dari waktu ke waktu. Jangan kehilangan waktu dan kesempatan untuk belajar mengenalnya dan menggunakannya secara baik berdasarkan pemahaman yang tepat dan benar.
***