Indonesia betul-betul perlu memperkuat basis ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan politik. Prinsipnya sama, jika bidang-bidang ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya (Ipoleksosbud) itu goncang, maka dampaknya akan sampai pada episentrum ranah keseharian bangsa ini.Â
Jelas bahwa basis ipoleksosbud itu menjadi semacam fondasi dari sebuah episentrum. Kalau Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan kata "pertumbuhan global", maka hiposentrum kita perlu menjadi sumber yang memberikan (ekspor) dan bukan impor.
Seberapa siap Indonesia memberi dari sumbernya (Quelle) sendiri? Nah, dalam arti ini, sebenarnya kita bicara tentang episentrum, yang tidak boleh dilupakan hubungannya dengan hiposentrum.
Apa saja sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kita miliki untuk kita berikan sehingga bisa dimungkinkan adanya pertumbuhan di atas ataau di level episentrum?
Indonesia bisa, Indonesia punya. Jangan lupa memberi dan bukan senang mendatangkan. Semakin memberi, kemandirian kita semakin diakui, dan ketergantungan kita pada negara lain semakin bisa dikendalikan.
Jika mau mandiri dan negara maju, maka Indonesia jangan hanya memerhatikan episentrumnya, tetapi juga hiposentrumnya.
Salam berbagi, ino, 14.04.2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H