Grup Suara Keheningan hadir di Kompasiana untuk mengajak teman-teman penulis Kompasiana supaya bisa membagikan foto-foto inspiratif dan refleksi dari keheningan kalbunya.
Secara konkret Grup Suara Keheningan akan lebih fokus pada refleksi gambar atau foto. Prinsipnya belajar melihat dan mendengar apa kata gambar atau foto yang kita buat atau kita temukan, lalu menulisnya.
Dari gambar dan foto-foto itu, kita akan menulis dalam berbagai kategori. Tentu saja kategori apa saja yang betul-betul bisa direfleksikan dari gambar atau foto itu sendiri.
Mengapa Grup Suara Keheningan punya fokus pada refleksi gambar dan foto? Ada beberapa alasan:
Dari gambar atau foto, orang bisa berbicara tentang dirinya.
Dari gambar atau foto orang bisa bercermin tentang dirinya di masa lalu hingga sekarang.Â
Dari gambar dan foto orang bisa menangkap pesan tertentu.Â
Dari gambar dan foto itu orang belajar memiliki kepekaan, bukan cuma emosi dan intelligent, tapi juga hati.Â
Gambar dan foto punya kekuatan sejarah, seni, dan narasi yang selalu hidup sepanjang zaman.Â
Nah, oleh karena itu, teman-teman yang suka silahkan join ya melalui link ini: Grup Suara Keheningan Kami sangat senang jika Anda mau menjadi bagian dari Grup Suara Keheningan.Â
Tulisan singkat ini lahir dari keheningan hati yang penuh harapan: semoga teman-teman penulis mau bergabung bersama kami di Grup Suara Keheningan.
Kami percaya bahwa suara hening teman-teman akan terdengar keras dan menggetarkan jiwa, jika memang itu datang dari kalbu yang hening dan sepi dari ambisi dunia.
Suara keheningan mungkin akan menjadi wakil dari kejujuran hati orang-orang yang tidak mampu bicara.Â
Mungkin juga akan menjadi suara penyambung rasa dari mereka yang lebih ingin memilih diam dan menuliskan kata.
Siapa yang tidak merasa berharga, jika ia bisa mengubah sebuah foto tak bersuara hingga menjadi kata?Â
Kreasi penulis di Grup Suara Keheningan mungkin akan mengubah: dari foto ke kata dan dari kata ke suara.
Suara dari kedalaman "ieb" dalam tutur orang Mesir kuno tentang hati.Â
Hati sebagai organ indera yang berfungsi sebagai pemandu kita dalam membuat keputusan dan pemahaman baik itu tentang diri kita sendiri, maupun tentang dunia di luar diri kita.Â
Hati-"ieb" yang diyakini bahwa melalui hubungan dengannya, kita bisa mengakses kebijaksanaan.Â
Kebijaksanaan yang dipercaya sebagai sumber cinta dan bimbingan yang lebih tinggi dari yang biasanya.Â
Saat kita mengubah dari apa yang kita lihat menjadi kata-kata.Â
Kita bisa belajar mengubah dari foto yang sejenak kita suka dalam suatu perjalanan hingga menjadi syair dan suara yang mampu menyentuh hati sesama.
Kita bisa mengubah dari foto-foto di pinggiran jalan hingga menjadi narasi yang menggugat nurani dan iba.
Kita bisa mengubah foto tentang fenomena keindahan alam yang terbuka pada tafsiran dan makna hingga menjadi pesan sarat siaga.
Kita bisa mengubah foto abstrak hingga menjadi begitu nyata dan dekat dengan kehidupan manusia umumnya melalui narasi-narasi singkat.
Kita bisa mengubah suasana hati kita sendiri melalui perjumpaan dengan foto dan gambar yang belum pernah kita lihat.
Kita akan terheran-heran suatu ketika, tentang suatu waktu, saat kita mengabadikan sebuah momen dengan barisan kata-kata dari letupan "ieb" yang sejuk dan lembut.
Mari join bersama Grup Suara Keheningan, dan coba berbagi dari keheningan hati, mata dan kata hati kita.
Bagi anggota grup yang sudah memiliki foto dan tulisan terkait foto itu bisa diinformasikan pada kolom komentar pada tulisan di bawah ini: Cara Pandang, Noda dan Keindahan Pantai - Kompasiana.com .
Salam berbagi, suara keheningan, 11.04.2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H