Panggung politik bangsa tidak akan hangat dan penuh dinamika, jika tanpa oposan dan ceplas ceplos gaya politikus muda.
Di negeri ini, orang bisa hidup ketika bisa memasuki panggung politik dengan kritikan pedas. Kalau dipikir-pikir sungguh tidak masuk akal.
Bagaimana bisa seorang rakyat jelata, yang tidak punya ijazah menuduh dan menuntut macam-macam presidennya sebagai yang tidak punya ijazah.
Orang yang belum pernah menjabat apa-apa, bisa bicara apa-apa saja seakan-akan semuanya mudah.
Itu juga yang namanya panggung politik dan orang-orang yang cari panggung.Â
Ledakan penghargaan dari subscribe dan like kini menjadikan begitu banyak orang termasuk politikus ingin bersanding dengan gaya antithesis dari pemerintah.
Terasa hawa panas dari kata yang tidak terkontrol seperti  gaya-gaya makian perlahan-lahan mulai muncul ke permukaan media.
Mereka membuat diri seakan paling rasional dan paling mampu berbicara apa saja.
Betapa panggung politik itu penuh noda. Berbohong di sana, kemarin dan lusa, seperti tidak ada ujungnya.Â
Kata dan pidato berapi-api di panggung politik, cuma akhirnya jadi bulli panjang.
Ya, kata-kata politikus muda itu terlalu cepat dari pengalamannya sendiri.Â