Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Takut Jika Kamu Punya Kejadian Aneh Seperti Ini

10 Februari 2023   04:05 Diperbarui: 13 Februari 2023   17:04 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan takut, jika kamu punya kejadian aneh seperti ini | Dokumen pribadi oleh Inosensius I. Sigaze.

Jangan takut, jika ada kejadian aneh dalam hidup ini, dari kejadian aneh itu pasti ada yang unik dan pesan-pesan bijak untuk kehidupan | Ino Sigaze.

Kamis, 09 Februari 2023 tepatnya jam 8.30 saya berangkat ke Apotik untuk antigen test. Pada pukul 8.45 saya menerima hasilnya bahwa saya negatif.

Dengan rasa gembira saya berangkat ke tempat kerja. Suasana agak sepi di jalanan. Tidak banyak orang berjalan kaki. Ada pancaran cahaya matahari yang begitu terang. Terlihat begitu cerah. 

Setelah beberapa menit berjalan kaki menuju tempat kerja, terasa tanganku kram kedinginan. Saya jadi ingat, kenapa teman-teman saya pesan, harus pakai kaos tangan kalau di luar rumah.

Saya rupanya lupa kaos tangan. Nah, masih ada cara lain, tangan dimasukan ke dalam saku Jaket. Dingin pagi itu bisa teratasi. Hari itu saya punya janjian untuk bertemu seorang tua yang beberapa bulan terakhir ini cukup serius problem dengan kesehatannya.

Ia tidak bisa berjalan jauh lagi, ya hanya bisa beberapa langkah dari tempat tidur ke meja dan kursi tempat duduknya. Kami berbicara tentang banyak hal, secara khusus terkait tema-tema aktual saat ini.

Tema yang paling lama kami bicarakan adalah terkait gempa di Turki beberapa hari lalu yang saat ini sudah mencapai 19.900 orang ditemukan tewas. Bencana alam (Natur Katastrophe) yang sadis.

Selain wajah duka oleh kematian ribuan manusia itu, kami juga berbicara tentang bantuan yang datang untuk Turki saat ini. Sangat menarik bahwa hampir semua negara ikut ambil bagian.

Rusia dan USA tentu saja menjadi sorotan,karena terlibat membantu Turki saat ini. Katanya spontan, Die Menschen sind komisch" atau manusia ini aneh. Saya mengerti apa maksud dari pernyataanya.

Perang yang sebenarnya bisa dihindari, tidak pernah bisa dihentikan, meski terus mendatangkan korban nyawa, sementara itu ketika ada bencana alam, mereka datang dengan cepat membantu, seakan-akan menjadi orang baik yang paling besar rasa solidaritasnya.

Dari pembicaraan itu, saya akhirnya menemukan pesan yang penting. Baik dan buruknya dunia ini sangat ditentukan oleh penguasa dunia. Terkadang terasa mereka perlakukan sesuai apa yang mereka suka saja.

Satu setengah jam berlalu dalam cerita dan refleksi bersama. Dia sangat berterima kasih karena hari ini dia punya teman bicara selama 1,5 jam.

Hari ini menjadi hari yang lain tanpa kesepian. Oleh karena dia sudah tidak sanggup membaca tulisan dengan huruf yang sangat kecil, maka dia meminta bantuan saya untuk membaca satu halaman dari sebuah buku dari seorang Filsuf Rudi Ott yang masih hidup dan juga teman baiknya.

Buku yang berjudul "Den Weg der Weisheit gehen-Schritte zum gelingenden Leben" atau "Berjalan di jalan kebijaksanaan - langkah menuju kehidupan yang sukses"diberikan kepada saya. Saya membuka secara acak saja dan membaca pada satu halaman.

Mata saya terperanjat pada satu kalimat yang bertuliskan seperti ini, "Geh nicht nach draußen, kehr in dich selbst ein; im inneren Menschen wohnt die Wahrheit" atau "Jangan pergi keluar, berbaliklah ke dalam dirimu sendiri; kebenaran tinggal di dalam batin manusia."

Kami berdua terdiam sebentar, seperti ada satu detakan waktu yang dibiarkan berlalu dalam hening supaya kata-kata itu meresap ke dalam hati kami.

Pembicaraan kami akhiri dengan meninggalkan satu kutipan paling berkesan pada hari ini di dalam hati kami masing-masing. Saya kembali ke kantor di lantai 1 sambil berjalan kaki dari lantai 3.

Dalam perjalan itu muncul pikiran seperti ini, "Untung juga ya hari ini. Rasanya tidak ada yang perlu disesalkan ketika orang membaca buku. Setiap halaman buku sebenarnya ada kata-kata yang menarik atau pasti ada pesan."

Membaca buku dan mendiskusikannya adalah bagian dari cara menemukan inspirasi baru yang memperkaya kehidupan sendiri dan orang lain.

Larut dalam kekaguman dengan perjumpaan pribadi hari ini, selanjutnya saya pergi ke tempat jual roti. Pada pintu toko roti itu, duduklah seorang perempuan setengah baya dengan kepala tertutup.

Wajahnya sangat sedih, penuh harapan setiap pejalan kaki bisa memberikannya satu dua sen. Siapa saja yang melihatnya pasti langsung mengerti bahwa ia membutuhkan uang.

Setelah keluar dari toko roti, saya entah kenapa tiba-tiba merasa kesal dengan perempuan, kata yang terdengar dari dalam hati saya, "Kenapa ya gak mau kerja, tapi hanya mau minta-minta saja." 

Saya pergi tanpa banyak peduli pada perempuan itu. Anehnya, setelah saya berada di seberang jalan, ada suara yang terdengar dari saya begitu keras.

"Masak kamu bisa seperti itu? Tega banget kamu pergi tanpa memberi saya? Hei, jangan lupa memberi. Kamu bisa memberi dengan intensi tertentu.

Langkah saya begitu berat untuk terus menjauh dan meninggalkan perempuan itu. Ya, tiba-tiba saja, saya ingat akan cerita teman saya yang sedang menderita kanker paru-paru dan mengharapkan donasi untuk biaya pengobatannya.

Saya lalu kembali dan memberi cuma sedikit kepada perempuan itu. Dalam hati kecil saya cuma menitipkan doa bisu: "semoga teman saya yang sakit kanker paru-paru itu sembuh."

Cerita itu baru saja tadi pagi saya dengar sebelum saya berangkat kerja. Saat mendengarnya, saya hanya bertanya, "apa yang bisa saya bantu?" Tapi, saya tidak sanggup mengucapkannya di hadapannya.

Setelah makan siang saya kembali ke tempat kerja dan mengunjungi seorang ibu yang sudah berusia 93 tahun dan sudah 2 tahun hanya di atas tempat tidur.

Ketika saya mengetuk pintu, kok tiba-tiba ada yang menyahut dari dalam. Ah, ternyata suaminya sedang mengunjunginya. Kami berdua akhirnya bercerita sambil berdiri sekitar 15 menit.

Saat saya mau pamit, pria tua itu menggenggam tangan saya dan memberikan kepada saya uang. Saya begitu menolaknya. Tapi, dia bersikeras bahwa saya harus menerimanya.

Ya, itu adalah rezeki teman saya yang kanker paru-paru itu. Mungkin dari pengalaman ini, saya akan mengumpulkan sedikit demi sedikit untuk dia yang ingin akan sedang dalam proses perawatan sakitnya.

Saya hanya ingat ada katanya yang berkesan hari ini: “Ya, saya sakit, tapi saya melihat banyak kasih Tuhan di sekitar saya.”

Ya, saya menulis ini juga sebagai bagian dari cara saya menguatkan hatinya bahwa ia tidak sendiri, karena masih ada orang lain yang memperhatikannya. 

Mujizat pasti saja ada. Tuhan pasti memberi lebih kepada mereka yang betul-betul tulus meminta dan mengharapkan bantuan-Nya.

Pada saat itu saya benar-benar terdiam, membisu tentang kejadian hari ini. Kata hati saya, "Kenapa kejadian seperti ini saya harus alami berkali-kali"

Apakah supaya saya berbagi bahwa di dunia ini ternyata ada cerita tentang "kejadian aneh, tapi unik yang punya pesan kehidupan?"

Pada siapakah saya harus berterima kasih? Tentu Tuhan. Kejadian itu, bisa saja adalah rencana-Nya.

Pesan kehidupan yang saya dapatkan dari kejadian hari ini:

1. Jika orang semakin membaca buku, maka dia akan menemukan banyak hal lainnya yang belum diketahui, yang membantunya masuk lebih dalam lagi ke kebijaksanaan hidup.

2. Jika orang rela dan ikhlas memberi pada orang lain yang sangat membutuhkannya, maka dia akan menerima 10 kali lipat lebih banyak dari yang diberikannya kepada orang lain.

3. Kekayaan wawasan manusia itu muncul ketika ada komunikasi dan dialog dengan orang lain, termasuk dengan orang-orang sakit yang terlihat begitu lemah.

4. Kebijaksanaan muncul dari perjumpaan dengan mereka yang tidak berdaya, bahkan mereka memberikan kita pengetahuan kehidupan ini tanpa kata-kata.

5. Jangan diam ketika kita berjumpa dengan kejadian yang aneh dan unik dan punya pesan kehidupan. Ya, menulis itu adalah cara terbaik berbagi inspirasi kehidupan.

Salam berbagi, ino, 10.02.2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun