Publik akan menilai bahwa pribadi yang tidak menepati janji itu adalah dia yang tidak konsisten dan bisa saja ada tafsiran bahwa orang seperti itu sulit dipercaya.
Namun, sekali lagi setiap sikap politis pasti ada dilemanya. Dilema antara janji pribadi dan representasi suara rakyat atau massa pendukungnya dan partai politik yang mengusungnya.
Apakah janji pribadi yang tertulis menjadi lebih berarti punya kekuatan hukum daripada representasi partai pengusung dan massa pendukung?
Dinamika politik tentu saja akan berubah-ubah dan tidak akan terpaku pada janji politik yang statis dan kaku itu.Â
Kita lihat saja, apa yang akan terjadi nanti. Pada prinsip hanya ada harapan bahwa jalan tengah bisa ditemukan sehingga tidak menambah kisruh yang saling menjatuhkan.
Salam berbagi, ino, 3. Februari 2023.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI