Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Awan, Kursi Kosong dan Kata Hati

13 Januari 2023   15:27 Diperbarui: 13 Januari 2023   15:34 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah awan kelam tersingkap tirai cahaya. Gugusan awan hitam berlari ke barat dengan langkah yang tak dilihat.

Begitu cepat pergi dan menghilang, membaur dengan awan-awan lain yang tidak ingin namanya dikenal.

Awan hanya sebuah nama di kelopak langit yang berubah-ubah warna, kadang cerah, kadang abu-abu hitam.

Sekejap pejamkan mata, tampak di depan jendela yang tertutup rapat, dua kursi kosong di bawahnya. 

Mata terpana pada dinding putih berhiaskan dua kursi kosong di depannya. 

Kenapa harus ada kursi kosong? Sedens vacant tak pernah purna.

Ada waktunya yang kosong diisi oleh orang-orang yang tidak dikenal. Siap atau tidak semua akan berjalan sesuai rencananya.

Seorang pria tua dengan sengaja meletakkan topi koboi di atas kursi sebelah kanan. Ia duduk cuma 10 menit lalu pergi meninggal topi di kursi sebelahnya. 

Saya hanya berpikir, pria tua itu seorang pelupa. Ia bisa meninggalkan topinya tanpa tahu kapan harus mengambilnya kembali.

Pada kursi kosong itu tergeletak sebuah topi dari pria tua yang barusan dipanggil dokter gigi ke ruang sebelahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun