Saya pernah bertanya dengan pertanyaa yang sama: "Solusi apa supaya para caleg jauh dari politik uang?" kepada masyarakat di kampung dan beberapa tempat di Flores, uniknya adalah bahwa jawaban mereka sangat cepat dan sama, "bahwa tidak ada politik yang tanpa ongkos uang."
Memang politik membutuhkan biaya, tapi apakah tidak mungkin jika para caleg itu tidak bermain uang untuk perebutan suara? Tentu saja jawabannya sama. Semua dan apa saja yang berurusan dengan politik pasti membutuhkan uang.
Jadi, rupanya politik uang itu sudah mengakar dalam pikiran masyarakat umumnya. Pertanyaan lainnya apakah mungkin ada solusi lain yang menggantikan politik uang?
Solusi seleksi calon, alternatif yang menekan politik uang?
Dalam kesempatan diskusi dengan masyarakat saat liburan tahun lalu, saya sempat memperlihatkan kemungkinan solusi alternatif supaya komitmen itu harus lebih penting dari uang.
Bagaimana caranya? Kemungkinan yang bisa dilakukan seperti ini:
Pemetaan wilayah pemilihan dan jumlah calon yang ada itu sangat penting. Pertama-tama penting dilakukan adalah bahwa hak suara para calon itu harus diakui.
Kemudian melalui pertemuan bersama semua calon yang bisa diorganisir oleh tokoh masyarakat, tokoh adat dan mungkin juga tokoh pemerintah, supaya semua caleg bisa menyepakati adanya proses seleksi calon.
Memang langkah ini tidak mudah, namun mungkin saja paling pasti membawa calon kepada suara pemenang.Â
Kepastian kemenangan itu bukan saja berhenti dengan ukuran peroleh suara terbanyak, tetapi lebih dari itu yang menjadi pemenang itu disertai dengan kualitas pribadi yang bisa dianadalkan.
Siapa yang akan menjadi tim seleksi dan bidang apa saja yang penting diseleksi?
Tim seleksi itu bisa saja orang-orang netral, misalnya para dosen dari Universitas setempat dan juga tokoh-tokoh adat. Bidang apa saja yang perlu diseleksi. Ada 5 bidang yang penting disoroti dalam proses seleksi caleg: