Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nama Lain dari Latto-Latto dan Pesan Latto-Latto Politik Pilpres 2024

7 Januari 2023   13:10 Diperbarui: 7 Januari 2023   13:16 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gesekan boleh saja ada, asal hubungan kita tetap satu adanya. Suara boleh saja bermunculan, tapi suara kita tetap sama suara untuk kemajuan bangsa | Ino Sigaze.

Sorotan tema Kompasiana kali ini menyegarkan raga dan ingatan masa dulu, karena bersentuhan dengan permainan masa dulu. Latto-latto baru populer di Flores di tahun 2000-an, namun latto-latto tetap diingat dan dikenang. 

Tentu saja sedikit terlambat dari daerah-daerah lainnya atau secara khususnya di Jawa. Popularitas mainan jadul "latto-latto" itu bukan karena cara bermainnya, tetapi pertama-tama karena suaranya.

Oleh karena itu, di Flores Latto-latto disebut bukan sebagai latto-latto, tetapi knok-knok. Entah siapa yang memberi nama itu, tetapi pasti bahwa sebagian besar masyarakat mengenal latto-latto dengan nama knok-knok.

Ada 2 nama yang dikenal masyarakat Flores dengan asosiasi sosialnya:

1. Knok-knok

Pertama kali mendengar suara dari permainan itu, saya cuma merasa penasaran dan bertanya, "suara apa ya?" Tidak pernah mendengar nama latto-latto. 

Hampir setiap hari melintas di jalan bersamaan dengan suara anak-anak Sekolah Dasar (SD) suara knok-knok. Ributnya minta ampun deh.

Waktu itu disukai bukan cuma beberapa anak, tetapi ada begitu banyak anak sekolah yang pergi ke sekolah membawa latto-latto dan sepanjang jalan itu cuma terdengar suara latto-latto atau knok-knok.

Tidak jarang pula orang-orang dewasa bermain latto-latto, jadi sudah pasti keributan di sekitar rumah kami menjadi semakin marak. Latto-latto atau knok-knok memang selalu mendatangkan keributan.

Oleh karena keributan itu, cukup populer pula mainan latto-latto disebut dengan sebutan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun