Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waspada Indonesia dan Jerman dalam Tegangan Gelombang Emosi - Cuaca Ekstrim Akhir Tahun 2022

28 Desember 2022   04:22 Diperbarui: 28 Desember 2022   04:34 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana masyarakat Jerman merayakan akhir tahun (Silvesternacht) pertama kalinya setelah korona?

Cara orang Jerman merayakan malam akhir tahun mungkin bisa sama cemasnya dengan cuaca ekstrim di Indonesia. Meskipun demikian, hal ini tetap merupakan kemungkinan prediksi yang bisa diantisipasi secara baik dari dini.

Pengalaman membuktikan bahwa akhir tahun dirayakan di jalan-jalan, di atas jembatan dan di pesisir sungai Rhein. 

Uniknya bahwa pada saat siang hari, kita hampir tidak pernah melihat manusia yang berkumpul secara masif, namun ketika malam tiba, terlihat di  jalan-jalan, dan di pesisir sungai dipadati manusia.

Apalagi saat ini, berkumpul bersama dengan banyak orang sama sekali tidak dibatasi lagi, maka sangat mungkin terjadi bahwa ada gelombang massa yang sangat banyak.

Saya masih ingat tahun 2019 sepanjang jembatan Theodor dipenuhi manusia dan seluruh pesisir sungai Rhein dari ujung selatan sampai ke ujung utara.

Tak hanya itu, hal yang paling mencemaskan adalah bahwa banyak sekali orang-orang muda membawa kembang api dengan suara ledakan yang berbeda-beda.

Saat itu saya pernah melintas jembatan Theodor, ketika tiba di ujung jembatan itu saya melihat dari jarak 3 meter ada seorang pria yang mengeluarkan pistol lalu menembak ke atas langit. 

Suara ledakan terdengar berbeda, sedikit lebih besar dari kembang api biasanya. Saya cepat-cepat menghindari dari kerumunan orang muda di situ. Saya tidak tahu pasti apakah itu pistol sungguhan atau cuma alat tembak kembang api.

Bagi saya dalam keadaan seperti itu, sebaiknya memilih menjauh dan menghindari dari kerumunan. 

Menentukan posisi aman untuk diri sendiri dan teman-teman atau keluarga kita adalah pilihan penting di tengah kerumunan dengan segala ketidakpastiannya.

Gelombang emosi massa pada akhir tahun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun