Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Makna Filosofis dari Cara Ibu Memberi Makan Ayam

22 Desember 2022   11:31 Diperbarui: 22 Desember 2022   18:14 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu adalah guruku dan filosofi "memberi makan ayam" | Ilustrasi dokumen diambil dari tafsiranmimpi.com

Posisi berdiri ibuku menjadi sorotan permenungan saya, mengapa ibu berdiri di tengah? Ya, ia rupanya menjadi penengah bagi ayam-ayam itu. 

Ia menjadi penengah yang punya kepentingan: Ada dua kepentingannya: pertama, ayam yang sudah jinak bisa memperoleh makanan, tanpa merampas makanan untuk ayam yang belum jinak. Kedua, ia sedang berusaha mengubah cara pandang dari liar menjadi jinak, dekat dan bersahabat.

Cara menjinakan ayam yang liar itu, ternyata bukan dengan membuang sebanyak mungkin jagung atau makanan ke arah ayam itu, tetapi membuang satu demi satu.

Ayam liar itu akan mengambil langkah penuh pertimbangan, kadang ia maju, lalu mundur lagi beberapa langkah. Setelah jagung dibuang lagi, ayam itu berusaha maju lagi. 

Jagung yang dilempar itu semakin pendek jangkauannya dari ibuku. Cara itu akhirnya tanpa disadari ternyata, ayam itu semakin dekat. Hal seperti itu dilakukan ibuku setiap hari.

Rutinitas pagi hari itulah yang mengubah pandangan picik sang ayam untuk menaruh percaya pada sang ibu. Seminggu berlangsung, ayam yang semula liar itu ternyata sudah bisa makan jagung dari telapak tangan sang ibu.

Aneh bukan? Mengapa bisa seperti itu?

Rupanya ibu itu punya kemampuan tidak terkatakan. Dalam kasihnya yang lembut, sampai ayam pun bisa merasakan kenyamanan berada bersamanya. Yang liar bisa ditaklukannya dengan melemparkan jagung satu demi satu.

Pengalaman tentang ibuku yang setia memberi makan ayam sangat menyentuh hati saya, sampai-sampai menyeret saya untuk merenungkan secara khusus di hari ibu pada hari ini.  

Makna filosofis dari cara ibu memberi makan ayam

Pengalaman yang sangat sederhana dari ibuku itu bagi saya punya makna filosofis sendiri. Ya, filosofi tentang perjuangan untuk meraih cita-cita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun