Natal sebagai perayaan iman orang Kristen perlu dirayakan dengan persiapan-persiapan, mulai dari hati sampai ke persiapan fisik lainnya. Hati perlu diarahkan kepada kebaikan dan kepedulian kepada sesama manusia. Sudahkah kita mempersiapkannya? | Ino Sigaze.
Natal tahun 2022 tinggal beberapa hari lagi. Persiapan apa yang sudah dilakukan oleh saudara-saudari yang Kristen? Natal tahun ini tentu saja sedikit berbeda suasananya dari Natal pada tahun sebelumnya.
Tahun ini Natal telah diatur bahwa akan dirayakan secara offline di masing-masing gereja di seluruh dunia. Konsep pembatasan jumlah umat yang hadir di gereja pun berubah dari sebelumnya.
Kapasitas 100 persen telah diumumkan sebagai kebijakan yang berlaku saat ini di Indonesia. Sedangkan di negara-negara lain, seperti di Eropa misalnya tidak ada lagi pembatasan jumlah orang di dalam ruangan gereja.
Meskipun demikian, ternyata beda negara, beda pula kebijakan praktisnya terkait perayaan Natal tahun ini. Di Jerman misalnya hal yang menarik bahwa perayaan Natal telah dihubungkan dengan krisis energi di Eropa.
Beberapa bulan yang lalu uskup-uskup mengimbau pembatasan penggunaan alat pemanas (Heizung) di gereja. Target utamanya tentu saja untuk menghemat energi.
Tapi kemudian ada perubahan kebijakan bahwa pada hari raya Natal ini Heizung diperbolehkan. Jika memang sudah ada kebijakan praktis seperti itu, maka sebenarnya persiapan apalagi yang perlu.
Nah beberapa persiapan yang penting sebelum menyongsong Natal tahun 2022:
1. Persiapan hati
Persiapan hati tentu saja sudah dilakukan sejak memasuki masa Adven atau masa penantian itu selama 4 Minggu. Meskipun demikian, persiapan hati tidak hanya sampai di situ, tetapi juga perlu lebih dari itu.Â
Persiapan hati untuk merayakan Natal tahun ini tentu saja tidak dapat dipisahkan dari konteks pemahaman iman itu sendiri dan konteks pemahaman kita tentang dunia saat ini.
Natal sebagai momen lahirnya Yesus Kristus sang Juru Selamat itu harus direnungkan kembali dari tahun ke tahun. Dia yang mulia datang ke dunia untuk mengangkat kefanaan kita sebagai manusia.
Merayakan Natal dengan kesadaran seperti itu sungguh akan mendatang rasa syukur kepada Tuhan. Hal ini karena Tuhan punya rencana untuk keselamatan kita melalui Yesus Kristus.Â
Persiapan hati yang terkait dengan pemahaman ini tentu saja berkaitan dengan gagasan siapa itu sesama kita. Ya, sang Immanuel atau "Allah yang bersama kita" (Gott mit uns) datang ke dunia untuk semua orang, maka sebenarnya kita semua di hadapan-Nya sama.
Oleh karena itu, kesadaran yang penting saat ini tentu saja bahwa kita adalah sesama manusia yang masih terus berjuang menuju keselamatan itu, meski Allah punya cara sendiri untuk menyelamatkan kita.
Konsep tentang persamaan derajat kita manusia itu penting, supaya buah dari Natal itu menjadikan kita semakin mampu menghargai orang lain, mampu semakin mencintai, mengasihi, dan mengampuni orang lain.
Di tempat saya di Frankfurt Jerman, tahun ini saya mengajak orang-orang Indonesia untuk merenungkan Natal sebagai saat untuk merajut kembali persaudaraan.
Persaudaraan kita dengan semua orang terasa sejak serangan covid-19 benar-benar berada pada retakan yang lebar dan bahkan sudah mencapai titik renggang yang dahsyat.
Oleh karena itu, Natal bisa menjadi kesempatan untuk silaturahmi dan sekaligus memperkokoh kembali persaudaraan kita bersama. Praktisnya, kami sudah mengundang semua organisasi masyarakat yang ada di Frankfurt dan sekitarnya dan tokoh-tokoh agama lainnya.
2. Persiapan fisik lainnya
Persiapan fisik tentu tidak boleh dianggap nomor dua, tapi semuanya pasti sama pentingnya. Natal sudah diambang pintu, persiapan fisik apa saja yang sudah dilakukan?
Kemungkinan-kemungkin persiapan yang perlu kita perhatikan bisa saja seperti ini:
1. Sudahkah kita mengirimkan kartu ucapan selamat Natal kepada teman-teman kerja, teman dekat dan keluarga kita?
Di Jerman persiapan kartu ucapan itu sangat penting. Kesibukan mulai dari mendata alamat dan nama semua orang yang bekerja sama dengan kita di suatu komunitas atau gereja, orang-orang yang punya kontak.
2. Persiapan dekorasi kandang Natal dan penyediaan pohon Natal
Hari-hari ini tampak sibuk dengan persiapan membangun kandang Natal (Krippe) dan pohon Natal (Tanenbaum). Ada yang merencanakan bentuk Krippe yang baru, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dan juga ingin punya posisi pohon lain yang berbeda dari tahun sebelumnya.
Kemudian ada juga ide-ide tentang menggantung bintang-bintang pada pohon Natal, bahkan ada yang punya ide melepaskan kartu ucapan teman-teman mereka. Tidak kalah menariknya sampai dengan mungkinkah kita menaruh masker pada pohon Natal?
3. Seperti menu makan pada saat Natal nanti
Persiapan seperti itu tentu saja tidak terlalu menjadi fokus untuk konteks di Indonesia atau lebih khusus lagi di kampung saya di Flores, karena mereka saja menyiapkan makan yang cukup untuk tamu-tamu yang akan datang mengucapkan selamat Natal.Â
Ya, mulai dari kue-kue Natal sampai dengan kue kering. Minuman teh, bahkan sampai musik-musik dan karaoke lagu-lagu Natal lainnya. Berbeda lagi dengan di Jerman.
Menu makanan dan kue-kue apa saja sebelum menyongsong Natal, itu selalu menjadi kesibukan penting. Orang-orang mulai membuat rencana, kapan basteln kue-kue kering dan lain sebagainya.
Ada pula yang menyusun menu rumah tangga mereka, mau makan apa nantinya. Bahkan sampai pada bagaimana dekorasi di meja makan dan susunan acara Natal bersama di rumah.
4. Persiapan kado
Di tempat saya, umumnya pimpinan rumah menyapa kami dan mengucapkan selamat Natal, lalu ia memberikan kado-kado kepada kami semuanya.Â
Saya masih ingat beberapa tahun lalu, ada ide dari teman saya orang Jerman. Katanya, sebaiknya kami menuliskan apa kado yang kita inginkan (Wnsch) dari rumah?
Waktu itu saya menulis demikian, "saya ingin kado mobil WV" Saat membaca kado impian saya, semua teman tertawa. Saya mengatakan kepada mereka, "ya kenapa nyuruh saya menuliskan kado idola saya." Saat itu saya cuma bercanda dengan mereka. Ya, Natal perlu juga santai dan tertawa, gak harus semuanya serius dan sedih gitu.
Pada akhirnya saya memperoleh kado sebuah buku kesukaan saya. Pengalaman dan juga harapan terkaitan persiapan kado itu memang masih terlalu asing kalau dibicara di kampung.
Tapi, saya yakin bahwa hal memberikan kado itu bagus sekali sebagai ungkapan tanda terima kasih dan apresiasi kita kepada orangtua, teman, dan keluarga kita sendiri. Sudahkah kita menyiapkannya?
5. Persiapan menerima tamu-tamu
Persiapan menerima tamu itu juga sangat penting. Di Flores misalnya hal yang paling menarik bagi saya adalah kami selalu dikejutkan oleh kedatangan tamu keluarga kami yang berbeda agama, mereka datang mengucapkan selamat Natal.
Momen itu menjadi momen paling indah dan mengharukan. Terasa sekali ada toleransi dan persaudaraan di sana.Â
Nah, oleh karena itu orang perlu mempersiapkan hal-hal yang penting untuk tamu-tamu dengan segala kebutuhan mereka.
6. Persiapan terkait kebersihan rumah, pakaian, dan toilet
Persiapan terkait kebersihan rumah dan toilet itu sangat penting. Ya, sekurang-kurang perlu ada suasana baru yang bersih dan nyaman bukan saja untuk orang rumah sendiri, tetapi juga untuk tamu-tamu yang akan datang.
Oleh karena Natal tinggal beberapa hari lagi, mari bereskan persiapan rumah kita. Rumah perlu ditata dengan rapi, mungkin perlu ada hiasan dan dekorasi kecil yang dilengkapi dengan kandang Natal kecil.
Sederhana, tetapi menarik untuk menciptakan suasana yang baru dan berbeda pasti akan berarti untuk kita sendiri dan orang lain. apalagi kalau persiapan-persiapan itu dilakukan dengan hati yang tulus dan bersih.
7. Persiapan kesehatan
Persiapan yang satu ini sangat penting. Di musim ini terasa sekali di mana-mana orang mudah sakit flu, batuk yang tidak karuan. nah, dalam kaitan dengan kenyataan ini, maka sebagai satu keluarga perlu menjaga kesehatan secara baik.Â
Jika memungkinkan lakukan tes korona secara pribadi di rumah sendiri untuk memastikan kesehatan keluarga Anda. Tidak hanya itu, perlu ada persiapan obat-obatan seperti obat batuk, vitamin, dan lain sebagainya.
Demikian beberapa persiapan rohani dan fisik yang bisa saja sangat penting sebelum menyongsong Natal nanti. Natal akan menjadi hari penuh sukacita, jika tubuh kita sehat dan batin kita tulus dan siap menerima orang lain.
Salam berbagi, ino, 21.12.2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H