Dari kenyataan ini, sudah bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, Â jika pihak Qatar melakukan sanksi ekonomi, maka negara-negara di Eropa dan Asia akan sungguh memasuki ruang krisis yang tidak ada harapannya.
Kontrak jangka panjang Qatar dengan China
Dibalik perjanjian kerjasama pasokan gas cair dari Qatar ke Jerman dengan jangka pendek, ada pula perjanjian jangka panjang antara Qatar dan Cina.
Berita ntv merilis sebanyak 108 juta ton gas alam cair (LNG) yang akan dipasok ke grup China Sinopec selama 27 tahun. Al-Kaabi bahkan mengatakan kontrak itu adalah yang terpanjang dalam sejarah industri LNG.
Sampai dengan saat ini, sebenarnya negara-negara Eropa sedang merayu-rayu Qatar karena keterbatasan energi mereka. Ya, untuk sementara negara-negara Eropa masih sangat bergantung pada Amerika Serikat karena masih membeli LNG AS melalui Belanda, Belgia, dan Prancis.
Catatan kritis
Harus diakui bahwa semua Eropa dan dunia bisa saja sedang memandang Qatar dan mengaguminya sambil berharap, "Ayo kita kerja sama yuk." Ya, membangun kerja sama dengan sistem kontrak bisnis yang jelas sepertinya adalah cara terbaik di tengah krisis saat ini.
Mungkin negara-negara Eropa akan sangat berterima kasih kepada pihak pemerintahan Qatar karena mereka membuka kemungkinan kerjasama itu.Â
Sebaliknya jika pihak Qatar belum tampak liberal dalam konsep bisnis gas mereka, maka nasib Eropa akan menjadi sungguh terdepak krisis yang panjang.
Nah, bagaimana kabar persediaan gas Indonesia? Catatan media Eropa tidak merilis bahwa Indonesia membangun kerjasama dengan Qatar untuk mendapat pasokan gas cair, itu artinya Indonesia masih punya cukup persediaan untuk kebutuhan negaranya.
Salam berbagi, ino, 30.11.2022.