Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Warung Kelontong Flores 1998, Sederhana tapi 24 Jam

26 November 2022   12:43 Diperbarui: 26 November 2022   12:50 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung kelontong Flores 1998, sederhana tapi 24 jam | Dokumen diambil dari travelingyuk.com

2. Kreativitas mengisi waktu yang dihadiahkan Tuhan

Konsep 24 jam, sama dengan sebuah aksi protes bahwa tidak ada waktu yang diberikan Tuhan itu sebagai waktu sia-sia. Mungkin bagi ibu Asdah, waktu adalah segalanya yang membuat hidup secara layak di tengah krisis.

Waktu itu selalu ada buat dia untuk melakukan sesuatu yang baik, bukan cuma untuk dirinya saja, tapi untuk orang yang membutuhkan bantuan dan pelayanannya.

Wajah krisis saat ini mungkin sudah samar-samar, karena itu tepat sekali Kompasiana menyoroti tema seperti warung kelontong, yang saya percaya bisa menjadi pilihan UMKM masyarakat biasa untuk bertarung hidup sampai sekarang.

3. Pilihan pekerjaan dan kreativitas

Kekaguman saya pada ibu Asdah itu tentu saja terkait dengan pilihan cerdasnya. Ia memilih pekerjaan yang memang cocok pada masanya. Bagaimana tidak?

Ia hidup dekat komplek sekolah. Ia tahu daya beli anak-anak sekolah, jadi harga bubur kacang tidak perlu mahal-mahal. Yang penting bahwa semakin banyak orang datang makan.

Dalam kesederhanaan logika ibu Asdah, sebenarnya ada hal yang besar sekali. Bukan mahalnya suatu jenis makanan, tapi kualitas dan pertimbangan jangkauan daya beli masyarakat.

Ya, ibu kreatif yang bisa hidup di sudut kota melalui kreativitas yang sederhana, tapi saat ini menjadi pilihan banyak orang. Mungkin cara kerja dan prinsipnya bisa menginspirasi orang.

Salam berbagi, ino, 26.11.2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun