Jangan mengupas kesalahan sesamamu, saat engkau benar-benar marah. Kematangan berpikir seseorang tidak lagi maksimal dalam keadaan marah | Ino Sigaze.
"Nobody is perfect," umumnya orang sudah pernah mendengar ungkapan itu.Â
Kebanyakan ungkapan "Nobody is perfect," terdengar ketika orang berbicara tentang kekurangan orang lain atau kekurangan institusi yang ditangani seseorang.
Apa maksudnya jika ada jawaban seperti "Nobody is perfect"?Â
Nah, saya pernah punya pengalaman terkait jawaban "Nobody is perfect,"yang membuat saya membisu saat itu dan menjadi malu dengan diri sendiri.
Ketika saya berapi-api membahas tentang kekurangan teman saya, tiba-tiba datang seorang profesor mendengar juga, tapi dengan wajah respek yang tinggi, sampai-sampai saya salah prediksi.
Saya mengira dia berada di posisi saya, eh ternyata di akhir dari cerita dan kupasan yang menggembirakan teman-teman yang tidak sadar itu, terdengar dari mulut sepinya sang Profesor, "Nobody is perfect."
Sejak saat itu, saya menjadi sadar dan tidak percaya diri membahas dan membicara kekurangan orang lain, apalagi harus menulisnya.Â
Tentu saja yang saya maksudkan hal ini berbeda dengan sorotan kritis dalam bentuk tulisan yang bertujuan memberikan kritik.
Meskipun demikian, saya pikir tetap saja penting beberapa hal ini: