Dalam perspektif motif yang menginspirasi. saya mengajak anak bangsa ini untuk bergerak cepat mengembangkan teknologi TV digital, agar edukasi yang selaras zaman membias ke seluruh pelosok Tanah Air Indonesia | Ino Sigaze.
Sorotan tema tentang "TV Digital" oleh Kompasiana sudah tepat pada waktunya, bahkan bisa dikatakan sudah seharusnya menjadi diskusi dan bahan pertimbangan oleh seluruh masyarakat Indonesia saat ini.
Dunia kita dewasa ini sudah diwarnai dengan kemajuan ilmu teknologi digital yang setiap hari menemukan peluang baru oleh karena perkembangan baru (Neue Entwicklung) yang dikembang tiada hentinya.
Perkembangan baru yang super cepat
Perkembangan baru ilmu teknologi digital itu pada saat yang sama menempatkan sistem kompresi yang memadukan antara gambar, suara dan data. Modulasi digital yang cocok untuk kompresi itu membutuhkan bentuk baru dengan volume bit data seperti komputer.
Ini bukan sebuah ilusi karena jenis perkembangan dengan perpaduan gagasan itu sudah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1990-an, bahkan tercatat sebagai tahun uji cobanya pada tahun 2000.
Uji coba itu mendatangkan kesimpulan bahwa TV Digital itu berbeda dengan televisi analog dalam kaitan dengan fitur dan sistemnya. Dan harus diakui bahwa model digitalisasi TV ini merupakan model baru yang paling signifikan sejak kehadiran televisi berwarna era 1950-an.
Saya masih ingat di tahun 1992 televisi analog saja masih sangat terbatas dimiliki oleh beberapa orang saja. Bahkan agar terlihat televisi analog itu lebih jernih dan bagus, dijual pada masa itu plastik berwarna yang ditempelkan pada layar TV analog.
Televisi digital dalam perkembangannya harus diakui sebagai televisi dengan resolusi tinggi (high-definition television (HDTV). Perbandingan resolusinya adalah TV digital: 16:9, sedangkan TV analog: 4:3. Jadi jelas sekali bahwa HDTV memiliki jumlah pixel jauh lebih tinggi, hingga 5 kali dibandingkan dengan TV analog.
Keuntungan dari sistem digitalisasi televisi ini tentu sangat banyak. Sebagai contoh di Jerman, gebrakan TV digital itu sudah mulai sejak 28 Juli 1996 yang dikenal dengan sebutan Pay-TV-Veranstalter DF 1 atau Digitales Fernsehen 1). Meskipun demikian di Jerman TV analog masih berlaku juga sampai dengan tahun 2019.Â
Aneka ragam bentuk transmisi TV Digital
Pada prinsipnya data gambar dan suara itu didistribusikan secara eksklusif dalam bentuk digital dengan sebutan yang beraneka ragam seperti:
1. DVB-T atau Digital Video Broadcasting-Terrestrial atau dalam bahasa Jerman disebut Digitale Videoübertragung. Ada juga lain lainnya seperti DVB-C atau Digital Video Broadcasting -Cable atau Digitales Kabel Fernsehen: TV digital tetapi masih menggunakan kabel.
2. Sedangkan jenis lainnya dikenal dengan nama DVB-IPI atau Digital Video -Broadcasting Internet Protocol Infrastructure. Jenis ini merupakan standar transmisi yang disukai dan diperlukan oleh lembaga penyiaran publik untuk transmisi program mereka melalui internet protocol.
3. Sampai dengan saat ini, penyiar publik dapat diterima melalui standar jaringan Telkom Jerman tanpa enkripsi. Sedangkan jenis lainnya lagi disebut DVB-S atau Digital Video Broadcasting - Satellite. Jenis ini punya kecepatan transmisi data yang tinggi. TV di Jerman yang menggunakan sistem ini adalah ARD dan ZDF, bahkan sudah sejak tahun 1997.
4. Menariknya lagi bahwa di Jerman sudah menggunakan jenis DVB-H atau Digital Video Broadcasting -Handheld. Desain jenis ini dipermudah sehingga bisa diterima oleh perangkat kecil atau seluler. Sayangnya bahkan jenis ini kalah dalam konteks persaingan komersialnya.
5. Jenis selanjutnya adalah DMB atau Digital Multimedia Broadcasting. Jenis ini menjawab kebutuhan pasar pengguna seluler dengan kemungkinan penyertaan konten audiovisual.
6. Jenis terakhir adalah IPTV atau Internet Protocol Television. Jenis ini mengacu pada pengguna transmisi internet protocol yang menjangkau kebutuhan pasar bagi pengguna melalui komputer dan ponsel.
Dari 6 jenis transmisi digitalisasi di atas dapat dilihat bagaimana perkembangan dan kemajuan TV di Eropa umumnya dan di Jerman khususnya.
Lebih dari sekedar mengagumi kemajuan perkembangan teknologi TV Digital itu sendiri, sebenarnya terlihat bagaimana besarnya kemungkinan bagi publik pengguna dalam kaitannya dengan edukasi informasi.
Fokus transmisi digital yang menepis hoax
Siapa saja sebenarnya bisa mendengar berita secara gratis dan bahkan secara online. Saya masih ingat pernah saya ditawari teman yang punya 2 TV, saya pada waktu itu menolaknya karena saya merasa punya komputer itu sudah cukup.Â
Melalui komputer dan HP saja sebenarnya sudah sangat cukup untuk menonton TV di semua saluran yang ada di Jerman. Nah, kenyataan perkembangan seperti itu, jelas sangat berguna bagi masyarakat tentunya.
Proses edukasi tidak lagi menunggu siapa yang mampu membeli dan mengaksesnya, tetapi pemerintah maupun swasta sudah menyiapkan kemungkinan untuk memperoleh informasi yang penting, aktual dan faktual secara cuma-cuma.
Kemudahan ini harus dihargai dan dilihat secara positif bahwa ternyata di negara-negara maju sudah mempertimbangkan betapa pentingnya TV-Digital itu dalam kaitannya dengan akses informasi global sesuai konteks.
Dari kenyataan itulah TV Digital sebenarnya punya peran besar (große Rolle) dalam konteks edukasi yang selaras zaman. Perkembangan dan kemajuan zaman saat ini tidak bisa lagi tanpa andil dari instrumen yang bernafaskan digital.
Rotasi informasi global tidak bisa dipisahkan dari transmisi data, gambar dan suara. Semua bentuk transmisi itu saat ini membutuhkan tingkat kecepatan yang tinggi (Hohe Geschwindigkeit). Kecepatan yang tinggi tidak bisa terlepas dari peran digitalisasi.
Keuntungan yang luar biasa dari aneka sistem transmisi TV digital itu tentu saja membuka wawasan dan pengetahuan masyarakat agar selalu mengikuti perkembangan zaman.
Saya ingat bagaimana TV Jerman sampai dengan saat ini misalnya setelah dunia dalam berita atau Tagesschau pada setiap malam pukul 20.00-20.15 cukup sering ada acara dengan nama Brennpunkt atau Fokus.
Dalam acara akan ada ulasan dan pembahasan terkait peristiwa-peristiwa aktual yang menghadirkan seorang atau beberapa orang ahli di bidang tertentu yang bersentuhan dengan peristiwa aktual.
Di situ siapa yang akan menerima informasi dan analisis yang sangat penting dari para ekspert atau ahli. Bagi saya, hal seperti itu sangat penting. Cara demikian merupakan cara yang tepat untuk menekan gerakan hoax.Â
Bagaimana dengan Indonesia? Sejauh mana bangsa kita memikirkan kemajuan dunia informasi digital yang bisa membawa masyarakat kepada wawasan global yang selaras zaman ini?Â
Pada prinsipnya, edukasi melalui kemajuan dunia komunikasi dan perkembangan teknologi digital perlu tetap dikembangkan, secara khusus dalam dunia pertelevisian Indonesia.
Jangan pernah berhenti berinovasi, agar kemajuan cara berpikir kita tetap selaras dengan perkembangan zaman ini. Lebih dari itu sebetulnya dalam setiap inovasi anak bangsa akan terlihat suatu bentuk apresiasi terhadap budaya dan peradaban teknis yang berkontribusi pada pembebasan manusia. Â
Demikian beberapa catatan terkait TV Digital, edukasi yang selaras zaman. Pada anak bangsa ini ditempatkan tanggung jawab untuk mengembangkan teknologi analog ke teknologi digital dengan transmisi yang super cepat, bukan cuma data, tetapi juga gambar dan suara.
Salam berbagi, ino, 5.11.2022.
Sumber rujukan: www.de.wikipedia.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H