Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

3 Cara Menenangkan Kondisi Jiwa Saat Terpapar Covid-19

18 Oktober 2022   01:35 Diperbarui: 18 Oktober 2022   01:39 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejiwaan itu bisa diubah melalui cara pandang sendiri yang positif dan menolong. Instrumen, tulisan, perhatian dan berbagi kasih merupakan percikan kecil yang membelai jiwa hingga terlelap tenang di tengah himpitan covid.

Covid belum pergi dari bumi. Covid masih menguasai keterbatasan kondisi fisik manusia. Fisik manusia dengan pertahanan imun tubuh yang lemah, kapan saja tetap akan menjadi santapan lesat Covid-19.

Senin, 17 Oktober 2022 menjadi hari bersejarah setelah dua tahun lewat berdebat dan mengadu rasa antara ada dan tiadanya Covid-19, hingga hari ini menjadi nyata tentang covid yang tidak berwajah.

Akal saya berhenti mengajukan pertanyakan dan cuma percaya bahwa covid itu benar-benar ada dan tetap menunggu di setiap perjumpaan dengan mereka yang bertubuh lemah.

Pukul 3 dini hari untuk pertama kalinya merasakan sesak nafas yang tidak biasa. Terasa seperti ada yang menyengat dengan sentakan pertahanan dari dalam. 

Nyeri dan sakit pada tenggorokan bagian dalam lagi-lagi memancing saya untuk curiga. Ah, ada apa ini? Kok aneh ya, saya baru pertama merasakan gejala tubuh seperti itu.

Saya bangun dengan teori sederhana, saya harus minum vitamin untuk menambah stamina tubuh saya sekarang. Satu tablet vitamin A-Z dan ditambah dengan satu tablet parasetamol, dengan harapan besar keadaan aneh itu cepat berlalu pergi dari ruang kecil tenggorokan.

Pada jam 4.30 saya kembali terbangun dengan rasa nyeri seluruh badan. Semua rasa aneh itu tidak ada yang berkurang dan tidak ada yang berubah.

Justru sebaliknya, terasa sakit kepala, kedinginan seperti demam dan nyeri pada bagian punggung hingga kepala. Ah, aneh benar. Apa sebenarnya gejala seperti itu?

Pada jam 10.00 pagi saya benar-benar tidak berdaya. Saya memilih tidur di kamar dengan bantuan minyak kayu putih yang digosok di kepala. Sementara itu, minyak yang saya beli di DM, dipakai untuk bersentuhan saturasi di bagian dada.

Hangat dan sengatan minyak Japanisches Heilplanzenöl terasa cukup membantu untuk merengsek sesak nafas pada bagian tenggorokan. Oh, syukur banget ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun