Artinya, dari angka itu sebenarnya bagi petani sayur, resesi itu belum berdampak bagi mereka karena tetap saja dalam sebulan masih memperoleh gaji kurang lebih sesuai standar UMR.Â
Nah, keuntungannya hidup di desa. Mereka tidak harus beli cabe dan bahan makanan. Di situlah letak kehematan dan keuntungannya.
2. Petani di desa menanam umbi-umbian
Pilihan yang hampir terlupakan oleh sekian banyak orang saat ini adalah menanam umbi-umbian. Mungkin saja tidak banyak orang tahu bahwa jenis umbi-umbian itu adalah jenis tanaman masyarakat desa yang paling tahan musim.
Jika petani yang rajin menanam umbi-umbian tahun ini, maka tidak harus tahun ini panen, tetapi bisa tahun depan dan kapan saja. Terlambat panen itu tidak menimbulkan kendala yang hebat karena umbi-umbian itu tetap saja segar di dalam tanah.
Kenangan masa kecil di tahun 1980-an tetap saja membekas, ketika gagal panen, banyak petani yang mengambil bahan makanan dari umbi-umbian.
Resesi tahun 2023 itu barangkali akan menjadi sebuah kenyataan yang bisa antisipasi sejak dini. Karena itu, melalui tulisan ini, saya mengajak kembali petani di desa-desa agar coba kembali ke pola hidup bertani di tahun krisis 1980 an dulu.Â
Krisis tentu saja akan berjalan, tetapi hidup pun akan tetap berlanjut tanpa harus merana di tengah krisis. Mari, belajarlah untuk menolong diri sendiri mulai saat ini dengan menanam umbi-umbian.
Apa artinya UMKM kalau orang tidak belajar dari sejarah masa lalu, di masa orang pernah melampaui krisis itu sendiri. Oleh karena itu, saya pikir sangat penting saat ini, perlu adanya himbauan bahkan ada semacam gerakan untuk menanam umbi-umbian bagi para petani di desa-desa.
3. Menjaga mata air melalui pembuatan kolam ikan dan ternak itik