Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Ada 4 Alasan Kampanye Politik di Kampus Mendukung Sakralitas Pendidikan

3 September 2022   04:46 Diperbarui: 4 September 2022   21:44 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang 4 alasan kampanye politik pilpres di kampus mendukung sakralitas pendidikan /Dokpri oleh Ino. 

Keterlibatan anak bangsa untuk berpikir tentang ketokohan dalam hal ini calon presiden merupakan hal yang positif dalam membangun iklim rasionalitas dalam berpolitik. 

Meskipun demikian,  kampanye politik di kampus tetap saja perlu memperhatikan beberapa hal ini:

1. Kode etik para ilmuwan dalam berpolitik

2. Rasionalitas yang menopang sakralitas pendidikan tanpa mengeliminir semua objek penelitian. 

3. Kampus perlu menjadi basis dari perwujudan dari universitas yang terbuka kepada universalitas. 

4. Iklim berpikir kritis dan analitis harus menjadi warna khas universitas dan segenap akademisinya. 

5. Perlu adanya penegasan tentang pentingnya dialog partisipatif kaum akademisi lebih dari konfrontasi kepentingan politis di pilpres nanti. 

Kampanye politik di kampus tidak harus menjadi satu realitas yang tabu karena dianggap menodai sakralitas pendidikan, tetapi sebaiknya perlu diterima dengan keterbukaan perspektif bahwa kampanye politik itu adalah bagian dari objek ilmu pengetahuan yang perlu diteliti dan dianalisis. 

Salam berbagi,  ino,  3 September 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun