Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ada 3 Perspektif Mempersiapkan Dana Pensiun

30 Agustus 2022   19:49 Diperbarui: 1 September 2022   12:00 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mempersiapkan dana pensiun| Dok iStockphotos/Thanmano via parapuan.co

Dana pensiun tidak selamanya soal menyimpan uang di bank, tetapi soal cara memperoleh uang di usia tua. 

Tema sorotan Kompasiana kali ini kembali menggugat nalar untuk berpikir tentang masa depan dalam bingkai usia senja dengan perspektif tentang dana pensiun.

Dana pensiun sebenarnya merupakan tema sentral di tengah bayangan krisis global saat ini. 

Tulisan ini merupakan percikan perspektif dari pengalaman konkret melalui perjumpaan pribadi dengan sahabat, keluarga, dan kenalan saya.

Ada 3 cara mempersiapkan dana pensiun:

1. Dana pensiun bagi perantau di kota

Kecerdasan perantau yang lama tinggal di Jakarta terlihat dengan memikirkan bagaimana bisa hidup di Jakarta dengan kepastian masa tua mereka yang aman. 

Beberapa sepupu saya di Jakarta mereka menyiasati dana pensiun mereka melalui beberapa cara ini:

1. Belanja secara terencana sesuai kebutuhan keluarga mereka

2. Mereka jarang pulang libur untuk menghemat biaya perjalanan

3. Mencicil pembelian tanah dari gaji mereka yang seadanya. 

4. Merencanakan pembuatan rumah secara bertahap. 

Dana pensiun bagi perantau di Jakarta bukan dengan simpanan uang di bank, tetapi dengan mengolah uang di bank secara konkret seperti membangun rumah untuk disewakan kepada siapa saja. 

Cara seperti itu ternyata sangat efektif dan sangat menolong hidup masa tua siapa saja tentunya dan secara khusus bagi kaum perantau di Jakarta. 

Artinya, di masa tua mereka bisa hidup cukup melalui biaya sewa rumah penginapan. 

Ada 3 perspektif tentang dana pensiun /Dokumen diambil dari finansialku. 
Ada 3 perspektif tentang dana pensiun /Dokumen diambil dari finansialku. 

2. Dana pensiun bagi petani kecil di desa

Ada perspektif yang unik dari petani kecil di desa saat ini yang belum banyak menjadi trend dan pilihan banyak orang. 

Meskipun demikian, sebagian petani di desa-desa sudah mempertimbangkan dan mempersiapkan dana pensiun mereka dengan cara luar biasa. 

Cara unik yang bagi saya menarik untuk didalami adalah bahwa mereka mempersiapkan dana pensiun mereka melalui program tanam pohon kayu yang berguna seperti kayu mahoni dan jati putih. 

Saya masih ingat ada beberapa dari keluarga saya yang setelah 10 tahun menanam pohon jati putih, sudah dapat tawaran seperti uang 250-300 juta untuk membelinya. 

Walau demikian, petani di desa tetap saja tidak tergiur dengan tawaran itu, karena pertimbangan semakin lama dan semakin usia mereka, maka kayu itu akan semakin mahal. 

Logika yang ada adalah semakin tua usia mereka, semakin nyaman dana pensiun mereka. Dana pensiun dalam hal ini tidak dalam bentuk uang pasif, tetapi lebih dari itu, yakni harta aktif yang sudah pasti semakin lama semakin mahal. 

3. Dana pensiun untuk orang-orang diaspora di Jerman 

Dana pensiun bagi orang-orang diaspora di Jerman sebenarnya bukan lagi menjadi suatu kendala. Hal ini karena dana pensiun sangat dipengaruhi oleh sistem pengaturan gaji bagi setiap karyawan perusahaan. 

Keuntungannya bahwa siapa saja yang bekerja di perusahaan, maka dia sudah pasti punya dana pensiunan yang dipotong dari gajinya. 

Pegawai swasta atau negeri tidak lagi menjadi suatu persoalan karena sistem pengaturan dana pensiunan sudah merupakan prioritas, bahkan bisa dikatakan suatu kewajiban (Pflicht). 

Logika tentang persiapan dana pensiunan sebenarnya bagi orang diaspora tidak terlalu menjadi tantangan serius karena ada sistem yang telah mengatur kebijakan dana pensiun.

Dari tiga perspektif tentang dana pensiun di atas tampak sekali bahwa setiap negara dan setiap orang punya konsep sendiri terkait dana pensiun. 

Keragaman cara pandang tentang dana pensiun rupanya menjadi sebuah kekayaan cara pandang dan gagasan tentang kemungkinan-kemungkinan mempersiapkan masa tua yang aman.

Siapa saja sebenarnya punya cara sendiri mempersiapkan dana pensiunnya tidak hanya karena kesadaran sendiri, tetapi juga bisa karena sistem yang berlaku di masyarakat tertentu. 

Salam berbagi, ino, 30.08.2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun