Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ada 3 Alasan Robohnya Startup Indonesia Saat Ini

5 Juni 2022   02:00 Diperbarui: 7 Juni 2022   03:03 2585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada 3 alasan robohnya startup Indonesia saat ini | Dokumen diambil dari:  shutterstock

Indonesia menanti angel investor dari tanah air sendiri, mungkinkan itu? Hanya pemilik modal di tanah air yang bisa menjawabnya, apalagi jika krisis Uni Eropa tidak bisa dielakkan lagi.

Sorotan tema Kompasiana kali ini sangat menantang dan aktual, seakan-akan roda perputaran bisnis apa saja saat ini tidak luput dari terpaan krisis perang Rusia-Ukraina.

Apakah benar bahwa krisis perang Rusia-Ukraina itu punya dampak bagi startup Indonesia saat ini? 

Aneka pertanyaan bisa saja muncul terkait fenomena bubble burst yang melanda startup saat ini.

Apa yang menyebabkan robohnya startup Indonesia saat ini? Nah, berikut ini ada 3 alasan yang bisa saja menjadi alasannya:

1. Kolapsnya angel investor Uni Eropa

Keadaan yang tidak bisa dihindari saat ini adalah bahwa inflasi melanda Eropa dengan perubahan angka drastis naik dalam waktu singkat. 

Saya masih ingat dalam tulisan sebelumnya tentang inflasi pada bulan Mei lalu, Jerman misalnya masih berada pada angka 4,5 %, sementara pada 4 Juni 2022, angka inflasi sudah berubah sangat besar mencapai 7,9 %.

Bahkan rilisan data dari inflationsrate.com menunjukkan angka 8,1 % untuk inflasi Uni Eropa seluruhnya. Angka seperti itu, tambahan pula perubahannya yang berlangsung begitu cepat memberikan sinyal yang tentunya mencemaskan.

Dalam kaitan dengan angel investor bagi startup Indonesia tentunya tidak bisa terlepas dari hubungan dengan keadaan inflasi Uni Eropa. 

Sederhananya bahwa semakin tinggi inflasi yang dialami Uni Eropa, maka tekanan krisis semakin besar termasuk di dalamnya melanda angel investor startup Indonesia.

Tentu adalah sebuah keuntungan besar jika angel investor itu berasal dari Indonesia sendiri. Pertanyaanya ya berapa banyak?  

Menyadari potensi ketergantungan startup Indonesia pada angel investor itu, maka sudah bisa dikatakan bahwa alasan robohnya keadaan startup Indonesia bisa saja karena goyahnya perekonomian di Eropa sebagai akibat dari krisis perang Rusia-Ukraina.

2. Persaingan bisnis yang sangat ketat antara Uni Eropa, Asia dan China

Persaingan (konkurenz)bisnis saat ini hampir tidak bisa dipungkiri dari eksisnya produk cina yang menyebar ke seluruh dunia. Di Jerman saja bukan lagi hal baru kalau ada kemiripan produk asli Jerman dan beberapa produk China.

Hal yang sangat menarik bahwa produk cina menawarkan beberapa ini yang tentunya menjadi daya tersendiri:

  1. Barangnya menjawab selera zaman
  2. Bungkusannya yang menarik
  3. Tata letaknya sangat sentral di tengah kota
  4. Menyediakan segala jenis barang dari rumpun yang sama (Semua jenis mie, bisa dibeli di toko Go Asia).
  5. Pelayanan yang cepat dan tidak harus menunggu antrian, karena itu mereka punya banyak kasir pembayaran.

Keadaan persaingan ini saya amati di kota Mainz, toko Go Asia berada di lantai atas dari toko Dens yang menjual barang-barang makanan dengan kualitas produk bio yang segar, lalu berbarengan dengan toko roti di depannya.

Kalau dilihat pengunjung paling banyak dan ramai itu di lantai atas Go Asia. Mengapa orang menyukainya

 Bisa jadi karena beberapa alasan ini:

  1. Manusia modern ini tidak cukup sabar; jadi tidak mau lama-lama mencari barang lalu menunggu antrian pembayaran.
  2. Umumnya orang suka dengan kemungkinan banyak pilihan 
  3. Keadaan ruangan ber-AC bisa jadi faktor yang memikat pembeli di musim panas. 

Saya sendiri tentu punya alasan seperti di atas itu.

Di Go Asia bisa dikatakan semua serba praktis. Saya bisa membeli semua yang saya butuhkan mulai dari mie, sayuran, bumbu-bumbu segar, cabe, dan aneka sambal lainnya. Bahkan saya mengenal beberapa orang yang tinggal jauh dari daerah lain, tetapi mau datang berbelanja di sana.

Pokoknya sekali jalan, semua yang dibutuhkan bisa dibeli dan terpenuhi di sana. Mungkin itu prinsip yang dipegang para pebisnis saat ini termasuk dalam konteks startup.

3. Ketergantungan pada modal asing masih sangat besar

Tantangan besar bagi bangsa kita tentunya adalah sampai kapan tingkat ketergantungan kita pada angel investor itu dan kapan angel investor itu datang dari tanah air sendiri?

Indonesia sebenarnya tidak kekurangan orang kaya yang punya modal yang sangat cukup untuk menjadi investor. 

Namun, bisa saja permasalahannya adalah pemilik modal tanah air belum memiliki tingkat kepercayaan diri yang cukup untuk menginvestasikan uang mereka pada startup Indonesia sendiri.

Tentu ada banyak sebabnya, seperti karena ketidakstabilan pasar Indonesia, bisa juga karena persaingan pasar bisnis startup yang ketat dengan startup asing yang ada di Indonesia. Atau bisa saja tingkat kepercayaan pemilik modal kepada anak bangsa ini yang cukup.

Tentu kita membutuhkan banyak kajian yang terus-menerus untuk mengetahui secara pasti mengapa pemilik modal dari tanah air belum banyak yang berani menjadi angel investor.

Demikian 3 alasan mengapa robohnya startup Indonesia saat ini. Kerobohan itu bukan saja semata-mata sebagai dampak dari krisis perang Rusia-Ukraina, kenaikan inflasi di Uni Eropa yang menepis kantong modal dan rezeki angel investor asing, tetapi juga tingkat keraguan yang besar dari investor tanah air karena ketidakstabilan pasar di tanah air sendiri.

Salam berbagi, ino, 5.6. 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun