Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mitos Perbandingan Sekolah Swasta Vs Negeri dan Pengalaman Mengubah Image

30 Mei 2022   03:53 Diperbarui: 9 Juni 2022   18:30 1488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mitos perbandingan sekolah swasta dan negeri dan pengalaman mengubah image | Dokumen diambil dari: shutterstock via kompas.com

Dari kedisiplinan itulah, tumbuh kesadaran tentang betapa pentingnya waktu untuk belajar dan menjadi tahu tentang segala sesuatu secara khusus tentang ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah.

Oleh karena ada beberapa cara mengubah mitos itu:

  1. Orang perlu mengubah pola pikir bukan kualitas sekolah, tetapi kualitas setiap anak murid atau siswa.
  2. Bukan kualitas sekolah karena pencapaian masa lalu, tetapi kualitas semua orang yang terlibat di dalamnya saat ini.
  3. Kedisiplinan belajar dan pendampingan guru memang tidak tergantikan.
  4. Kemauan guru-guru untuk mengambil waktu ekstra pendampingan privat bagi siswa-siswinya.

Mengapa pembahasan sekolah swasta dihubungkan dengan misi para misionaris?

Tanpa disadari sebenarnya pengaruh bahasa sangat penting bagi pendidikan kita. Melalui bahasa lain, orang dibuka wawasan dan pemahaman yang lain dan bisa saja menjadi lebih dalam.

Saat itu saya mengerti mengapa para misionaris dulu datang ke Indonesia membuka sekolah-sekolah swasta. Tahu gak? Ternyta dalam bahasa latin ketika orang menyebut kata manusia atau homines diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman bukan saja berarti kemanusiaan (Menschheit), tetapi juga pendidikan (Bildung).

Logika itu yang dibawa ke Indonesia tanpa ada penjelasan yang mendetail. Jika orang berbicara tentang kemanusiaan, maka itu berati orang berbicara dan memikirkan juga soal pendidikannya.

Bukan saja soal kualitas kemanusiaan yang tentunya jauh lebih penting, tetapi juga soal kualitas sekolah dalam perbandingannya antara swasta dan negeri, yang tanpa melupakan perhatian pada kualitas Bildung perorangan yang mesti ada di dalamnya.

Salam berbagi, ino, 29.05.2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun