Kebijakan umum pemerintah terkait pelonggaran penggunaan masker, tetap saja terbuka pada pertimbangan pribadi perorangan atas nama kesehatan pribadi.
Pernyataan resmi Presiden Indonesia terkait konsep pelonggaran penggunaan masker untuk masyarakat Indonesia di Indonesia merupakan tema menarik yang perlu dikaji dengan baik. Pengumuman resmi itu baik, namun perlu dipahami hubungannya dengan hal-hal yang lebih penting.
Keputusan pemerintah Indonesia terkait pelonggaran itu, tidak jauh berbeda dengan kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah di negara-negara uni Eropa. Spanyol misalnya sudah lama mengumumkan bahwa pelonggaran itu dan beberapa negara lainnya.
Dalam konteks Indonesia, kebijakan itu perlu ditafsir secara baik, supaya masyarakat Indonesia mengerti dan bukan lagi pada akhirnya menjadi kebijakan yang dianggap fatal dari pemerintah.
Beberapa hal ini adalah strategi yang perlu dilihat secara bersama terkait kebijakan pelonggaran penggunaan masker itu:
Pelonggaran penggunaan masker itu untuk membuktikan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia termasuk bangsa yang serius memperhatikan kesehatan dan keselamatan warganya.
Bangsa Indonesia telah membuktikan diri bahwa penanganan covid19 tidak kalah baik nya dengan negara-negara di Eropa.
Pemerintah masih punya perhatian yang serius terhadap masalah pandemi itu sendiri.
Melepaskan masker bisa saja menjadi simbol dari lepas dari tekanan dan belitan krisis ekonomi akibat covid19.
Hubungan antara kebijakan pelonggaran pakai masker oleh pemerintah tentu tidak bisa diabaikan dari hubungannya dengan kesehatan dan lingkungan. Mengapa saya mengatakan ada hubungan antara masker, kesehatan dan lingkungan?
Beberapa waktu lalu, saya bertanya tentang seberapa bersihkah udara saat ini? Apakah sebab dari gangguan pernapasan, gangguan tidur dan hati itu karena semata-mata virus covid19?