Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenali Jejak Perjuangan Titus Brandsma Untuk Kebebasan Pers

14 Mei 2022   12:36 Diperbarui: 14 Mei 2022   12:38 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenali jejak perjuangan Titus Brandsma untuk kebebasan pers| Dokumen diambil dari: romelteammedia.com

 Hingga pada akhirnya, Titus Brandsma ditangkap dan dipenjarakan hingga dihukum secara sadis di kamar gas di Dachau. 

 4. Perjuangan melawan Fake News

Perjuangan dan keberaniannya melawan Fake News atau hoax menjadi titik klimaks yang tetap relevan sepanjang zaman. Jurnalis dan kepentingan mengungkapkan kebenaran di dunia ini pada prinsipnya merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. 

 Bahkan saya bisa mengatakan, kapanpun dan dimanapun jurnalis itu hidup, ia perlu tetap berpegang pada prinsip kebenaran pemberitaan. Tanpa seorang jurnalis pemberani seperti Titus Brandsma, maka kebohongan dan manipulasi terhadap nilai-nilai kemanusiaan bisa saja tidak akan berakhir.

 Jurnalis pemberani tentu saja bisa menghentikan langka kekerasan dan pergerakan membela hak asasi manusia pada puncaknya akan berakhir dengan cerita tentang kematian. Ya, ia mati sebagai martir dalam konteks Gereja Katolik, tetapi tentu saja untuk dunia umumnya, siapa saja yang berjuang mati-matian untuk kemanusiaan, pasti akan dihormati. Tidak ada yang sia-sia dari titik-titik perjuangan kemanusiaan dan pejuang kebenaran.

 5. Titus Brandsma menjadi kudus melalui tulisannya 

Bukan karena saya suka menulis dan bukan untuk menghibur teman-teman penulis Kompasiana lainnya, pilihan kita menjadi penulis adalah pilihan yang baik.

Apalagi dalam konteks dunia informasi digital yang punya ruang hoaks yang masiv ini, penulis tentu punya peran penting untuk menulis tentang kenyataan dunia yang terkait dengan kebenaran dan nilai-nilai kehidupan.

Dalam semangatnya untuk mengkampanyekan perlawanan terhadap Hoaks pada masa itu, saya melihat ada 3 fenomena hoaks yang relevan sampai saat ini:

1. Hoaks kekuasaan

Titus Brandsma menunjukkan dengan jelas melalui hidupnya. Hoaks kekuasaan Nazi pada masa itu memang harus diberitakan agar dunia tahu dan harus melawan dan menekannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun